Kemiskinan dan Pendidikan: Analisis Sosiologis

Pendahuluan: Kemiskinan adalah masalah sosial yang kompleks dan mempengaruhi banyak aspek kehidupan individu dan masyarakat. Menurut perspektif sosiologisiskinan dapat dilihat dari beberapa kategori, termasuk faktor tingkat pendidikan, upah, dan masalah etos kerja. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi hubungan antara kemiskinan dan pendidikan, serta implikasi dari faktor-faktor lain terhadap kemiskinan. Bagian 1: Kemiskinan dan Pendidikan Pendidikan adalah faktor penting dalam mengatasi kemiskinan. Menurut Instruksi Presiden Nomor 15 tahun 1974, pendidikan sangat penting dalam membentuk kepribadian dan mengembangkan kemampuan manusia Indonesia, baik secara fisik maupun secara rohani. Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi kemiskinan, karena pendidikan memberikan individu pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan mereka. Selain itu, pendidikan juga membantu menciptakan manusia yang mandiri dan mampu menghadapi permasalahan dalam masyarakat (Jacobus et al., 2018: 92; Ikramatoun et al., 2021). Bagian 2: Kemiskinan dan Upah Kemiskinan juga dapat disebabkan oleh faktor upah yang rendah. Menurutoro dalam Syarif (2017: 6), kemunculan kemiskinan dapat disebabkan oleh kualitas sumber daya manusia yang rendah, yang menghasilkan upah yang rendah. Keterbatasan dalam mengakses modal juga dapat berkontribusi pada kemiskinan, karena membuat individu tidak mampu mengembangkan kualitas kehidupan mereka kecuali mereka terpaksa (Kuncoro dalam Syarif, 2017: 6). Bagian 3: Kemiskinan dan Masalah Etos Kerja Menurut Hartomo & Dadan dalam Itang (2017), kemiskinan juga dapat disebabkan oleh masalah etos kerja, keterbatasan sumber daya alam, dan keterbatasan lapangan pekerjaan. Beban keluarga yang sedang ditanggung juga dapat berkontribusi pada kemiskinan. Faktor-faktor ini dapat berdampak negatif pada kehidupan individu Indonesia. Kesimpulan: Kemiskinan adalah masalah sosial yang kompleks dan mempengaruhi banyak aspek kehidupan individu dan masyarakat. Menurut perspektif sosiologis, kemiskinan dapat dilihat dari beberapa kategori, termasuk faktor tingkat pendidikan, upah, dan masalah etos kerja. Pendidikan adalah faktor penting dalam mengatasi kemiskinan, karena memberikan individu pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan mereka. Faktor-faktor lain seperti upah, keterbatasan sumber daya alam, dan keterbatasan lapangan pekerjaan juga dapat berkontribusi pada kemiskinan. Penting bagi masyarakat untuk mengatasi masalah kemiskinan dengan mengimplementasikan kebijakan dan program yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan dan mengurangi kemiskinan.