Perjalanan Enam Kerajaan Hindu-Buddha di Asia Tenggar

Kerajaan Hindu-Buddha di Asia Tenggara memiliki sejarah yang kaya dan beragam. Enam kerajaan ini mencerminkan kejayaan agama Hindu dan Buddha serta perubahan politik dan budaya di wilayah ini. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi enam kerajaan ini, termasuk masa pendiriannya, masa kejayaannya, dan masa keruntuhan mereka. 1. Kerajaan Funan (abad ke-1 hingga ke-6 M) Kerajaan Funan adalah kerajaan Hindu-Buddha pertama di Asia Tenggara. Didirikan pada abad ke-1 M, kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-3 hingga ke-6 M. Funan terkenal karena perdagangan maritim yang makmur dan pengaruh budaya India yang kuat. Namun, kerajaan ini mengalami kemunduran pada abad ke-6 M dan akhirnya runtuh. 2. Kerajaan Chenla (abad ke-6 hingga ke-9 M) Setelah runtuhnya Funan, Kerajaan Chenla muncul sebagai penerusnya. Chenla didirikan pada abad ke-6 M dan mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-7 hingga ke-9 M. Kerajaan ini terkenal karena kekuasaannya yang luas dan pengaruh budaya India yang kuat. Namun, perselisihan internal dan serangan dari kerajaan tetangga menyebabkan keruntuhan Chenla pada abad ke-9 M. 3. Kerajaan Srivijaya (abad ke-7 hingga ke-13 M) Kerajaan Srivijaya adalah salah satu kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara. Didirikan pada abad ke-7 M, Srivijaya mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-8 hingga ke-13 M. Kerajaan ini terkenal karena kekuasaannya di jalur perdagangan maritim dan pengaruh budaya India yang kuat. Namun, serangan dari kerajaan tetangga dan perubahan jalur perdagangan menyebabkan keruntuhan Srivijaya pada abad ke-13 M. 4. Kerajaan Sailendra (abad ke-8 hingga ke-9 M) Kerajaan Sailendra adalah kerajaan Buddha yang berpusat di Pulau Jawa. Didirikan pada abad ke-8 M, Sailendra mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-8 hingga ke-9 M. Kerajaan ini terkenal karena arsitektur candi yang megah, seperti Candi Borobudur. Namun, perselisihan internal dan serangan dari kerajaan tetangga menyebabkan keruntuhan Sailendra pada abad ke-9 M. 5. Kerajaan Mataram Kuno (abad ke-8 hingga ke-10 M) Setelah keruntuhan Sailendra, Kerajaan Mataram Kuno muncul sebagai penerusnya. Mataram Kuno didirikan pada abad ke-8 M dan mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-8 hingga ke-10 M. Kerajaan ini terkenal karena kekuasaannya di Pulau Jawa dan pengaruh budaya Hindu-Buddha yang kuat. Namun, serangan dari kerajaan tetangga dan perselisihan internal menyebabkan keruntuhan Mataram Kuno pada abad ke-10 M. 6. Kerajaan Majapahit (abad ke-13 hingga ke-16 M) Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir di Pulau Jawa. Didirikan pada abad ke-13 M, Majapahit mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14 hingga ke-16 M. Kerajaan ini terkenal karena kekuasaannya yang luas, seni dan sastra yang berkembang, serta pengaruh budaya Hindu-Buddha yang kuat. Namun, perselisihan internal dan serangan dari kerajaan tetangga menyebabkan keruntuhan Majapahit pada abad ke-16 M. Dalam perjalanan enam kerajaan Hindu-Buddha di Asia Tenggara, kita