Mengenal Kekayaan Kuliner Nusantara: Lebih dari Sagu, Ada Beragam Sumber Pangan Lokal di Indonesia Timur **

Sagu, si putih lembut yang menjadi sumber pangan pokok di Papua dan Maluku, memang terkenal. Namun, kekayaan kuliner Indonesia Timur tidak berhenti di sana. Berbagai daerah di wilayah ini memiliki sumber pangan lokal yang tak kalah istimewa, mencerminkan kearifan lokal dan keanekaragaman hayati yang melimpah. Dari Sabang sampai Merauke, kekayaan kuliner Indonesia Timur sungguh luar biasa. Di Sulawesi Utara, misalnya, ada "tinutuan", bubur khas yang terbuat dari jagung, labu, dan sayur-sayuran. Di Nusa Tenggara Timur, "nasi jagung" menjadi makanan pokok sehari-hari, dipadukan dengan lauk pauk seperti ikan asin dan sayur. Di Maluku, "nasi kuning" dengan rempah-rempah khas menjadi hidangan istimewa. Keberagaman sumber pangan lokal ini tidak hanya soal cita rasa, tetapi juga soal nilai gizi dan keberlanjutan. Tanaman lokal seperti ubi kayu, talas, dan pisang memiliki kandungan gizi yang tinggi dan mudah dibudidayakan. Penggunaan sumber pangan lokal juga mendukung ketahanan pangan dan menjaga kelestarian lingkungan. Memahami dan menghargai kekayaan kuliner Indonesia Timur adalah sebuah kewajiban.** Dengan mencintai dan mengonsumsi sumber pangan lokal, kita tidak hanya menikmati cita rasa yang unik, tetapi juga ikut menjaga kelestarian budaya dan lingkungan. Mari kita lestarikan warisan kuliner Nusantara, dan menikmati kelezatannya bersama.