Reaksi Kimia Antara Panadol, NaOH, dan Etil Alkohol

Reaksi kimia adalah perubahan zat-zat menjadi zat-zat baru dengan sifat-sifat yang berbeda. Dalam kasus ini, kita akan membahas reaksi kimia antara Panadol, NaOH, dan etil alkohol. Pada awalnya, campuran Panadol, NaOH, dan etil alkohol memiliki warna merah dan tidak ada endapan. Namun, setelah beberapa saat, warna campuran berubah menjadi coklat dan terdapat busa di lapisan atas. Tidak ada endapan yang terbentuk. Reaksi yang terjadi dalam campuran ini adalah reaksi antara Panadol (asam asetilsalisilat), NaOH (natrium hidroksida), dan etil alkohol. Ketika NaOH ditambahkan ke dalam campuran, terjadi reaksi netralisasi antara asam asetilsalisilat dalam Panadol dan basa natrium hidroksida. Reaksi ini menghasilkan garam natrium asetilsalisilat dan air. Selain itu, etil alkohol juga berperan dalam reaksi ini. Etil alkohol berfungsi sebagai pelarut untuk Panadol dan NaOH, sehingga memungkinkan reaksi terjadi dengan lebih efisien. Perubahan warna dari merah menjadi coklat dapat disebabkan oleh pembentukan senyawa baru yang memiliki warna yang berbeda. Adanya busa di lapisan atas dapat disebabkan oleh pelepasan gas dalam reaksi, seperti karbon dioksida. Reaksi kimia ini memiliki aplikasi yang penting dalam industri farmasi dan kimia. Dalam produksi obat-obatan, reaksi netralisasi sering digunakan untuk menghasilkan senyawa-senyawa baru dengan sifat-sifat yang diinginkan. Dalam kesimpulan, reaksi kimia antara Panadol, NaOH, dan etil alkohol adalah reaksi netralisasi yang menghasilkan garam natrium asetilsalisilat dan air. Perubahan warna dan pembentukan busa adalah indikasi dari terjadinya reaksi kimia.