Analisis Pengaruh Inflasi terhadap Aliran Foreign Direct Investment di Singapura, Indonesia, dan Thailand dalam Rentang 2012-2022

Pada artikel ini, akan dianalisis pengaruh inflasi terhadap aliran Foreign Direct Investment (FDI) di Singapura, Indonesia, dan Thailand dalam rentang waktu 2012-2022. Fokus utama analisis ini adalah untuk menjelaskan gap yang terjadi antara tingkat inflasi dan aliran FDI di ketiga negara tersebut, serta mencari penyebab dari gap tersebut. Singapura: Pada tahun 2017, tingkat inflasi di Singapura naik menjadi 0,58% dan aliran FDI juga mengalami peningkatan. Pertanyaan yang muncul adalah apa penyebab meningkatnya tingkat inflasi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Indonesia: Pada tahun 2016, tingkat inflasi di Indonesia turun menjadi 3,53% dan aliran FDI juga mengalami penurunan. Pertanyaan yang perlu dijawab adalah apa penyebab menurunnya aliran FDI pada tahun tersebut. Selanjutnya, pada tahun 2017, tingkat inflasi di Indonesia naik menjadi 3,81% dan aliran FDI juga mengalami peningkatan. Pertanyaan yang muncul adalah apa penyebab meningkatnya tingkat inflasi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Thailand: Pada tahun 2018, tingkat inflasi di Thailand naik menjadi 1,06% dan aliran FDI juga mengalami peningkatan. Pertanyaan yang perlu dijawab adalah apa penyebab meningkatnya tingkat inflasi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selanjutnya, pada tahun 2021, tingkat inflasi di Thailand naik menjadi 1,23% dan aliran FDI juga mengalami peningkatan. Pertanyaan yang muncul adalah apa penyebab meningkatnya tingkat inflasi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dalam analisis ini, akan dilakukan penelusuran terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat inflasi dan aliran FDI di masing-masing negara. Diharapkan hasil analisis ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara inflasi dan aliran FDI, serta memberikan wawasan yang berguna bagi pengambil keputusan ekonomi di ketiga negara tersebut.