Perjalanan Seorang Bocah Tanpa Sihir Menuju Kaisar Sihir

Seorang bocah kecil yang hidup tanpa sihir, namun memiliki tekad yang kuat untuk menjadi kaisar sihir. Cerita ini dimulai ketika bocah tersebut berada di gereja bersama teman-temannya. Semua orang di gereja telah menerima buku sihir kecuali dia dan Yuno, sahabatnya. Yuno merasa sedih karena tidak mendapatkan buku sihir, namun pastor berkata bahwa suatu hari nanti mereka akan mendapatkannya. Meskipun ditertawakan oleh lima orang temannya, bocah tersebut tetap bersemangat. Pada perjalanan pulang, mereka menyaksikan seorang anak kecil menjadi korban perampokan dengan pedang tersembunyi. Tanpa ragu, bocah tersebut mengambil pedang tersebut dan dengan kekuatan yang luar biasa, ia berhasil mengangkatnya. Ayah tirinya kemudian menjelaskan bahwa pedang tersebut memiliki kekuatan sihir yang kuat. Pikiran bocah tersebut saat itu adalah bahwa memiliki buku sihir sangat penting, karena buku tersebut dapat melawan kejahatan. Keesokan harinya, bocah tersebut bertanya kepada ayah tirinya tentang arti dari memiliki buku sihir. Ayah tirinya menjawab dengan tegas, "Nak, buku sihir penting untuk membangkitkan kekuatan dalam dirimu dan melawan kejahatan." Pikiran bocah tersebut saat itu adalah bahwa ia harus segera mendapatkan buku sihir agar dapat melindungi orang-orang yang dicintainya. Setelah melewati berbagai ujian dan tantangan, akhirnya bocah tersebut berhasil mendapatkan buku sihir. Namun, ada satu hal yang tidak terduga. Buku sihir yang dimilikinya memiliki simbol "S" yang berarti memiliki kekuatan yang sangat langka. Bersama dengan Yuno, mereka memulai perjalanan mereka untuk menjadi kaisar sihir. Namun, dalam perjalanan mereka, mereka dihadapkan pada tes terakhir yang mempertaruhkan nyawa mereka. Bocah tersebut dengan berani menghadapinya. Akhirnya, tibalah saat penentuan apakah mereka lulus atau tidak. Bocah tersebut berhasil melewati tes dan menjadi anggota pasukan banteng hitam, salah satu pasukan sihir terkuat. Meskipun Yuno masuk ke pasukan fajar keemasan, bocah tersebut tidak putus asa dan tetap berjuang di pasukan banteng hitam. Di markas pasukan banteng hitam, mereka menghadapi kesulitan dan kapten pasukan tersebut, Yami, marah dan menghancurkan tembok markas. Selama tiga tahun di pasukan banteng hitam, mereka melakukan petualangan bersama dan menyerang musuh bersama. Meskipun pasukan mereka sedikit, namun semua anggota pasukan tersebut memiliki kekuatan sihir yang luar biasa. Bocah tersebut yakin bahwa suatu saat nanti, ia akan menjadi kaisar sihir. Ia tidak akan menyerah meskipun ditertawakan, dan ia akan terus berusaha sebisa mungkin untuk mencapai tujuannya. Dalam perjalanan hidupnya yang penuh dengan tantangan, bocah tersebut belajar bahwa kekuatan sejati tidak hanya berasal dari buku sihir, tetapi juga dari tekad dan semangat yang kuat. Ia belajar untuk tidak menyerah dan terus berjuang untuk mencapai impian dan tujuannya.