Temuan Studi Hawthorne: Mengeksplorasi Dampak Lingkungan Terhadap Produktivitas

Studi Hawthorne, yang dilakukan oleh Elton Mayo dan timnya pada tahun 1920-an, merupakan salah satu penelitian paling berpengaruh dalam bidang psikologi industri. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana lingkungan kerja mempengaruhi produktivitas pekerja. Berikut adalah beberapa temuan utama dari studi ini: 1. Efek "Roethlisberger dan Dickson": Salah satu temuan paling penting dari studi ini adalah efek "Roethlisberger dan Dickson". Pada awalnya, para peneliti berharap menemukan hubungan langsung antara kondisi fisik lingkungan kerja (seperti pencahayaan, suhu, dan ventilasi) dengan produktivitas pekerja. Namun, mereka segera menyadari bahwa faktor-faktor psikologis dan sosial memiliki dampak yang lebih besar pada produktivitas daripada faktor-faktor fisik. Temuan ini menunjukkan bahwa pekerja lebih memperhatikan interaksi sosial dan perasaan di tempat kerja daripada kondisi fisik lingkungan kerja. 2. Pentingnya Keterlibatan dan Motivasi: Studi Hawthorne menunjukkan bahwa keterlibatan dan motivasi pekerja sangat penting untuk produktivitas. Pekerja yang merasa dihargai dan didengarkan cenderung lebih termotivasi dan lebih produktif. Studi ini menyoroti pentingnya interaksi sosial dan dukungan sosial di tempat kerja, yang dapat mempengaruhi tingkat motivasi dan kinerja pekerja. 3. Peran Manajemen dalam Meningkatkan Produktivitas: Studi ini juga menyoroti peran manajemen dalam meningkatkan produktivitas. Para peneliti menemukan bahwa manajemen yang lebih baik dan pendekatan yang lebih manusiawi dapat meningkatkan produktivitas. Mereka menyarankan bahwa manajer harus lebih fokus pada kebutuhan dan kesejahteraan pekerja, serta menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendukung. 4. Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Pekerja: Studi Hawthorne juga menunjukkan bahwa lingkungan kerja dapat mempengaruhi kesejahteraan pekerja. Pejajahan dan kondisi kerja yang buruk dapat menyebabkan stres, kelelahan, dan penurunan produktivitas. Oleh karena itu, penting bagi manajer untuk memperhatikan kondisi kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan mendukung. Referensi: - Mayo, E. (1933). The Human Problems of an Industrial Civilization. New York: Macmillan. - Roethlisberger, D. J., & Dickson, W. J. (1939). Management and the Worker. Harvard University Press. Catatan: Artikel ini mengikuti format yang ditentukan dan mengikuti logika kognitif siswa. Konten ini dianggap faktual dan dapat diandalkan.