Larangan Menzhalimi Orang Non-Muslim dalam Islam

Dalam agama Islam, terdapat larangan yang tegas terhadap tindakan menzhalimi orang non-Muslim. Hal ini didasarkan pada ajaran Nabi Muhammad SAW yang mengutamakan keadilan dan perlindungan terhadap semua manusia, tanpa memandang agama atau kepercayaan mereka. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin 'Amr, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang membunuh mu'ahad (orang non-Muslim yang mendapatkan janji jaminan keamanan dari orang Muslim), tidak akan dapat mencium harumnya surga, padahal harumnya dapat dicium dari perjalanan empat puluh tahun" (H.R. Al-Bukhari). Dalam hadis lainnya, Nabi Muhammad SAW juga menjelaskan larangan seorang Muslim untuk menzhalimi mu'ahad. Dalam Kitab Sunan Abi Dawud Juz 3, diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW mengingatkan beberapa hal yang tidak boleh dilakukan kepada mu'ahad, yaitu tidak boleh menzhaliminya, melanggar janji keamanan yang telah diberikan, membebani sesuatu di atas kemampuan mereka, dan mengambil sesuatu milik mereka tanpa kerelaan. Nabi Muhammad SAW mengancam bahwa mereka yang melanggar larangan ini akan dituntut oleh beliau di hari kiamat. Dalam agama Islam, perbuatan yang memberikan isyarat mengancam kepada saudara, termasuk perbuatan yang dilarang. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga hubungan yang baik dan menghindari tindakan yang dapat menyakiti orang lain, terlepas dari agama atau kepercayaan mereka. Dengan demikian, larangan menzhalimi orang non-Muslim dalam Islam merupakan bagian integral dari ajaran agama ini. Hal ini menunjukkan pentingnya menghormati hak asasi manusia dan menjaga perdamaian antarumat beragama. Dalam Islam, keadilan dan perlindungan terhadap semua manusia adalah nilai yang sangat dijunjung tinggi.