Istishab Al Bara'ah Al Ashliyyah: Landasan Logika dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari ##

Pendahuluan: Istishab al bara'ah al ashliyyah merupakan salah satu kaidah ushul fiqh yang memiliki peran penting dalam menentukan hukum suatu perkara. Kaidah ini menyatakan bahwa "sesuatu yang asalnya suci dan halal, tetap dianggap suci dan halal hingga ada dalil yang menunjukkan sebaliknya." Kaidah ini didasarkan pada prinsip bahwa Allah SWT tidak membebani hamba-Nya dengan kewajiban tanpa dalil yang jelas. Landasan Logika: Istishab al bara'ah al ashliyyah memiliki landasan logika yang kuat. Pertama, kaidah ini didasarkan pada fitrah manusia yang cenderung menganggap sesuatu itu suci dan halal. Kedua, kaidah ini juga didasarkan pada prinsip kebebasan dan kemerdekaan manusia dalam beragama. Allah SWT tidak memaksa manusia untuk melakukan sesuatu yang tidak dikehendaki-Nya. Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari: Kaidah istishab al bara'ah al ashliyyah memiliki banyak sekali aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam hal jual beli, seseorang dianggap halal untuk membeli suatu barang hingga ada bukti yang menunjukkan bahwa barang tersebut haram. Dalam hal makanan, seseorang dianggap halal untuk mengkonsumsi makanan tertentu hingga ada bukti yang menunjukkan bahwa makanan tersebut haram. Contoh Penerapan: Misalnya, jika seseorang menemukan uang di jalan, maka berdasarkan kaidah istishab al bara'ah al ashliyyah, uang tersebut dianggap halal hingga ada bukti yang menunjukkan bahwa uang tersebut hasil dari perbuatan haram. Kesimpulan: Istishab al bara'ah al ashliyyah merupakan kaidah ushul fiqh yang sangat penting dalam menentukan hukum suatu perkara. Kaidah ini didasarkan pada landasan logika yang kuat dan memiliki banyak sekali aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami kaidah ini, kita dapat lebih mudah dalam menentukan hukum suatu perkara dan menjalankan kehidupan sesuai dengan ajaran Islam. Wawasan: Penerapan kaidah istishab al bara'ah al ashliyyah dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu kita untuk lebih tenang dan damai dalam menjalani hidup. Kita tidak perlu khawatir dengan hal-hal yang belum tentu haram, karena kita dapat berasumsi bahwa sesuatu itu halal hingga ada bukti yang menunjukkan sebaliknya.