Cahaya Kecil, Penghematan Besar **

** Senja mulai menyapa, langit perlahan berganti warna menjadi jingga kemerahan. Di rumahku, Mama mulai menyalakan lampu. "Lampu kamarmu sudah nyala, Nak?" tanyanya. Aku mengangguk, "Sudah, Ma. Tapi aku pakai lampu hemat energi kok." Mama tersenyum, "Baguslah, Nak. Kita harus hemat energi, sayang." Aku teringat saat Mama dulu selalu mengingatkan untuk mematikan lampu saat keluar ruangan. "Nggak usah nyala terus, sayang. Kan sayang listriknya," katanya. Aku dulu sering protes, "Kan cuma sebentar, Ma." Tapi Mama selalu menjawab, "Nggak apa-apa, Nak. Sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit." Sekarang aku mengerti apa maksud Mama. Hemat energi itu penting, bukan hanya untuk menghemat uang, tapi juga untuk menjaga bumi kita. Lampu hemat energi memang lebih mahal, tapi penggunaan listriknya jauh lebih sedikit. Bayangkan, kalau semua orang di dunia menggunakan lampu hemat energi, berapa banyak energi yang bisa kita hemat? Aku juga mulai memperhatikan kebiasaan teman-temanku. Ada yang suka meninggalkan lampu menyala saat keluar kelas, ada juga yang lupa mematikan lampu di koridor. Aku selalu mengingatkan mereka, "Ayo kita hemat energi, guys! Matikan lampu kalau nggak dipakai." Mungkin terlihat sepele, tapi hemat energi itu penting. Mulai dari hal kecil seperti mematikan lampu saat keluar ruangan, kita sudah berkontribusi untuk menjaga bumi kita. Semoga dengan sedikit usaha, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang.