Transportasi: Korban Terlupakan dalam Kebijakan Penghematan BBM **

Langkah pemerintah untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) merupakan upaya yang patut diapresiasi. Namun, dalam implementasinya, sektor transportasi terkesan menjadi korban terlupakan. Dampak langsung dari kebijakan ini terasa sangat signifikan bagi para pelaku usaha transportasi, mulai dari pemilik angkutan umum hingga pengemudi ojek online. Kenaikan harga BBM secara langsung berdampak pada biaya operasional transportasi. Hal ini memaksa para pelaku usaha untuk menaikkan tarif, yang pada akhirnya membebani masyarakat. Di sisi lain, penurunan subsidi BBM juga berpotensi mengurangi daya beli masyarakat, sehingga permintaan terhadap jasa transportasi pun ikut menurun. Sangat disayangkan, pemerintah belum memberikan solusi yang konkret untuk mengatasi permasalahan ini. Program konversi kendaraan berbahan bakar fosil ke listrik, misalnya, masih terkendala oleh infrastruktur yang belum memadai dan harga kendaraan listrik yang masih relatif mahal. Pemerintah perlu segera mengambil langkah nyata untuk meringankan beban sektor transportasi. Mendorong penggunaan transportasi umum yang lebih efisien, memberikan insentif bagi penggunaan kendaraan listrik, dan menyediakan program pelatihan bagi para pelaku usaha transportasi untuk beradaptasi dengan perubahan, merupakan beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan. Penutup:** Kebijakan penghematan BBM memang penting, namun jangan sampai mengorbankan sektor transportasi yang menjadi tulang punggung perekonomian. Pemerintah harus lebih proaktif dalam mencari solusi yang adil dan berkelanjutan, sehingga dampak negatif dari kebijakan ini dapat diminimalisir dan sektor transportasi dapat terus berkembang dengan baik.