Perbedaan Jarak pada Skala Kelvin dan Masanya dalam Pemuaian Termal

Dalam fisika, pemuaian termal adalah fenomena di mana benda memperluas volume mereka ketika dipanaskan. Salah satu konsep yang terkait dengan pemuaian termal adalah jarak antara kedua titik tetap atas dan titik tetap bawah pada skala Kelvin. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perbedaan jarak pada skala Kelvin dan juga melihat bagaimana pemuaian termal mempengaruhi massa balok es. Pertama-tama, mari kita bahas tentang jarak antara kedua titik tetap atas dan titik tetap bawah pada skala Kelvin. Skala Kelvin adalah skala suhu yang digunakan dalam fisika, di mana nol mutlak (0 Kelvin) merupakan titik di mana semua gerakan molekul berhenti. Jarak antara kedua titik tetap atas dan titik tetap bawah pada skala Kelvin dibagi menjadi beberapa interval yang sama, yang disebut kelvin. Selanjutnya, mari kita lihat bagaimana pemuaian termal mempengaruhi massa balok es. Misalkan kita memiliki sebatang tembaga panas pada suhu \( 200^{\circ} \mathrm{C} \) dengan massa \( 0,5 \mathrm{~kg} \). Balok es besar diletakkan di bawah tembaga panas. Ketika tembaga panas memanaskan balok es, balok es akan mulai meleleh karena pemuaian termal. Pertanyaannya adalah, berapa massa balok es yang melebur? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu menggunakan hukum pemuaian termal. Hukum pemuaian termal menyatakan bahwa perubahan panjang suatu benda yang disebabkan oleh pemuaian termal sebanding dengan perubahan suhu dan panjang awal benda tersebut. Dalam kasus ini, balok es akan mengalami pemuaian termal karena dipanaskan oleh tembaga panas. Dengan menggunakan hukum pemuaian termal, kita dapat menghitung perubahan panjang balok es dan kemudian menghitung massa balok es yang melebur. Namun, perlu diingat bahwa pemuaian termal tidak hanya terjadi pada balok es, tetapi juga terjadi pada benda-benda lainnya. Dalam kesimpulan, jarak antara kedua titik tetap atas dan titik tetap bawah pada skala Kelvin adalah konsep yang terkait dengan pemuaian termal. Pemuaian termal dapat mempengaruhi massa balok es ketika dipanaskan. Dengan menggunakan hukum pemuaian termal, kita dapat menghitung perubahan panjang balok es dan kemudian menghitung massa balok es yang melebur. Pemahaman tentang pemuaian termal dan jarak pada skala Kelvin sangat penting dalam pemahaman fisika termal secara keseluruhan.