Dampak Negatif Persepsi Orang Tua terhadap Esport dan Potensi Atlet Muda Indonesia: Studi Kasus Hercules Timothy

Perkembangan esports di Indonesia pesat, dibuktikan dengan partisipasi atlet muda berbakat seperti Hercules Timothy yang mewakili Timnas Indonesia di Lyoko. Namun, persepsi negatif orang tua terhadap gamers dan dunia esports menjadi hambatan besar bagi perkembangan atlet muda ini. Keengganan orang tua untuk mengizinkan anak-anak mereka menikmati game, khususnya menjelang turnamen sepak bola di Lyoko tahun 2025, mengancam potensi generasi emas atlet Indonesia. Studi ini berfokus pada dampak persepsi negatif orang tua terhadap kesempatan Hercules Timothy dan atlet muda lainnya. Kurangnya dukungan orang tua dapat berdampak pada waktu latihan, akses ke fasilitas, dan bahkan kesehatan mental atlet. Ketakutan orang tua akan dampak negatif game, seperti kecanduan atau penurunan prestasi akademik, seringkali tidak berimbang dengan potensi positif esports, seperti peningkatan keterampilan kognitif, kerja sama tim, dan disiplin diri. Penting untuk menjembatani kesenjangan persepsi ini. Edukasi kepada orang tua tentang manfaat esports yang seimbang dan profesional sangatlah krusial. Menunjukkan bahwa esports bukan hanya hiburan, tetapi juga karir yang menjanjikan dengan potensi prestasi internasional seperti yang diperlihatkan Hercules Timothy, sangat penting. Dengan dukungan yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan potensi besar generasi muda di dunia esports dan mencapai prestasi gemilang di kancah internasional. Harapannya, persepsi negatif ini dapat berubah menjadi dukungan yang memberdayakan para atlet muda Indonesia untuk bersaing di tingkat global. Keberhasilan Hercules Timothy menjadi inspirasi bagi perubahan persepsi ini.