Membangun Manusia, Bukan Sekadar Mengajar: Refleksi atas Peran Pendidikan dalam Membangun Generasi Masa Depan **

** Pendidikan, sebuah proses yang tak lekang oleh waktu, selalu menjadi pilar penting dalam membangun peradaban manusia. Namun, dalam era modern ini, pertanyaan mendasar muncul: kapan dan di mana proses pembelajaran menjadi sebuah transformasi yang melahirkan manusia utuh, bukan sekadar prosedur sinau mulang? Artikel ini akan membahas refleksi mendalam tentang peran pendidikan dalam membentuk generasi masa depan. Berangkat dari pernyataan Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, yang menekankan pentingnya Kurikulum Merdeka (KMSTP) dalam membangun karakter dan kompetensi siswa, kita akan menelusuri bagaimana pendidikan dapat menjadi wahana untuk melahirkan manusia yang berintegritas, kreatif, dan adaptif. Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Suhardi, dengan tegas menyatakan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Hal ini menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya tugas guru atau sekolah, melainkan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Orang tua, keluarga, dan lingkungan sekitar memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan nilai-nilai luhur pada anak. Dalam konteks ini, Kurikulum Merdeka (KMSTP) hadir sebagai jawaban atas tantangan zaman. Kurikulum ini dirancang untuk membebaskan guru dan siswa dalam mengeksplorasi potensi diri dan mengembangkan kreativitas. Dengan fokus pada pengembangan karakter, kompetensi, dan kemampuan berpikir kritis, KMSTP diharapkan dapat melahirkan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan. Namun, membangun manusia yang utuh tidak hanya bergantung pada kurikulum. Lingkungan belajar yang kondusif, akses terhadap teknologi, dan kesempatan untuk berkolaborasi menjadi faktor penting lainnya. Sekolah sebagai institusi pendidikan memiliki peran strategis dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan inspiratif. Pendidikan yang berpusat pada manusia, bukan sekadar prosedur sinau mulang, adalah sebuah perjalanan panjang. Membangun generasi masa depan yang berintegritas, kreatif, dan adaptif membutuhkan komitmen dan kolaborasi dari semua pihak. Mari kita bersama-sama menjadikan pendidikan sebagai wahana untuk melahirkan manusia yang berakhlak mulia, cerdas, dan siap menghadapi tantangan masa depan.