Peningkatan Fasilitas untuk Peserta Didik Difabel di SMP Merdek

SMP Merdeka adalah sebuah sekolah dengan dua gedung belajar yang masing-masing memiliki dua lantai. Namun, kondisi ini menimbulkan kesulitan bagi peserta didik difabel yang harus menaiki tangga untuk mencapai lantai dua. Bagi peserta didik yang menggunakan kruk, tangga terasa seperti mendaki gunung. Mereka membutuhkan waktu lama untuk sampai di lantai dua. Sedangkan bagi peserta didik dengan kursi roda, tangga adalah dinding pembatas yang tidak dapat dilalui. Mereka selalu membutuhkan bantuan untuk naik ke lantai dua. Kondisi ini sangat memprihatinkan karena Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas menyatakan bahwa kaum difabel memiliki hak untuk menggunakan semua fasilitas publik dengan nyaman, termasuk fasilitas sekolah. Oleh karena itu, sekolah sebaiknya membangun fasilitas ramp, yaitu jalan penghubung antarbangunan yang memiliki kemiringan tertentu. Dengan adanya ramp, peserta didik difabel yang menggunakan kursi roda dapat naik ke lantai dua tanpa perlu bergantung pada bantuan orang lain. Sekolah harus memprioritaskan pembangunan fasilitas ini karena semua peserta didik memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kenyamanan dan keamanan di sekolah. Dengan adanya fasilitas ramp, peserta didik difabel akan dapat mengakses semua ruangan di sekolah dengan mudah dan mandiri. Hal ini juga akan membantu sekolah mematuhi undang-undang yang mengatur hak-hak penyandang disabilitas. Dalam era yang semakin inklusif ini, penting bagi sekolah untuk memperhatikan kebutuhan peserta didik difabel dan memastikan bahwa mereka dapat mengakses semua fasilitas dengan nyaman. Dengan membangun fasilitas ramp, SMP Merdeka akan menjadi sekolah yang lebih inklusif dan ramah bagi semua peserta didik.