Si Kancil dan Buaya yang Serakah **

Di tepi sungai yang jernih, hiduplah seekor kancil bernama Ciko. Ciko terkenal dengan kecerdasannya dan kelincahannya. Suatu hari, Ciko ingin menyeberangi sungai untuk mencari makanan. Namun, di tengah sungai, ia melihat seekor buaya besar yang sedang berjemur di bawah sinar matahari. Buaya itu bernama Bogo, dan terkenal dengan sifatnya yang serakah. Ciko pun berpikir keras bagaimana cara menyeberangi sungai tanpa menjadi santapan Bogo. Akhirnya, ia mendapat ide. Ciko berteriak dengan suara lantang, "Hei, Bogo! Aku mendengar kabar bahwa Raja Hutan akan mengadakan pesta besar di seberang sungai. Dia mengundang semua hewan untuk datang, termasuk kamu!" Bogo yang mendengar itu langsung tergiur. Ia sangat ingin menghadiri pesta Raja Hutan. "Benarkah? Bagaimana aku bisa sampai ke sana?" tanya Bogo dengan mata berbinar. Ciko menjawab dengan licik, "Mudah saja. Kamu cukup berbaring di tepi sungai, lalu aku akan melompat ke punggungmu. Dengan begitu, kamu bisa mengantarku ke seberang sungai." Bogo pun setuju. Ia berbaring di tepi sungai dengan sabar menunggu Ciko. Ciko kemudian melompat ke punggung Bogo dan berpegangan erat. Bogo pun mulai berenang menuju seberang sungai. Di tengah perjalanan, Ciko mulai bernyanyi dengan riang. Ia bernyanyi tentang pesta Raja Hutan yang penuh dengan makanan lezat dan minuman yang menyegarkan. Bogo semakin tergiur mendengarnya. Ia semakin cepat berenang, berharap segera sampai di seberang sungai. Namun, Ciko tahu bahwa Bogo tidak akan membiarkannya begitu saja. Ia harus segera menemukan cara untuk menyelamatkan diri. Ciko pun berteriak, "Bogo, Bogo! Aku lupa memberitahumu! Raja Hutan meminta agar semua hewan yang datang ke pesta membawa buah mangga sebagai hadiah." Bogo yang mendengar itu langsung panik. Ia tidak membawa buah mangga. "Bagaimana aku bisa mendapatkan buah mangga? Aku tidak punya waktu untuk mencari!" teriak Bogo. Ciko menjawab dengan tenang, "Tenang saja, Bogo. Aku punya ide. Kamu cukup berbalik dan menghadap ke arah hulu sungai. Aku akan mengambil buah mangga di sana." Bogo pun berbalik dan menghadap ke arah hulu sungai. Ciko kemudian melompat dari punggung Bogo dan berlari secepat kilat menuju seberang sungai. Bogo yang menyadari dirinya telah ditipu langsung marah. Ia berteriak, "Ciko, kau licik! Aku akan menangkapmu!" Namun, Ciko sudah berada di seberang sungai. Ia tertawa terbahak-bahak melihat Bogo yang kesal. Ciko pun berhasil menyeberangi sungai dengan selamat berkat kecerdasannya. Pesan Moral:** Cerita ini mengajarkan kita bahwa kecerdasan dan kelicikan dapat membantu kita mengatasi berbagai kesulitan. Namun, kita juga harus berhati-hati agar tidak memanfaatkan orang lain untuk keuntungan pribadi.