Rahasia di Balik Gedung Pencakar Langit **
Matahari sore mulai meredup, menyapa langit dengan warna jingga kemerahan. Ria dan Naysila, dua gadis remaja yang baru saja menyelesaikan kelas, berjalan gontai keluar dari gerbang sekolah. Wajah mereka tampak lesu, tak seperti biasanya. Hari ini, mereka kembali menjadi sasaran bully di sekolah. "Kenapa sih mereka selalu ngejek kita?" tanya Naysila, suaranya bergetar menahan tangis. Ria hanya menggeleng pelan. "Mungkin karena kita anak Pak Argantara, orang terkaya di dunia," jawabnya lirih. Sejak kecil, Ria dan Naysila memang hidup dalam kemewahan. Argantara Indira Natio, ayah mereka, adalah seorang pengusaha sukses yang namanya terukir di puncak daftar orang terkaya dunia. Keempat kakak mereka, Shani, Feni, Gracia, dan Sisca, juga dikenal sebagai sosok yang elegan dan berprestasi. Namun, di balik gemerlap harta dan popularitas, Ria dan Naysila merasakan beban yang berat. Mereka seringkali menjadi sasaran cemoohan dan iri hati teman-teman di sekolah. "Kita harus ke kantor Papa," kata Ria, matanya berbinar. "Mungkin Papa bisa bantu kita." Mereka pun meminta supir pribadi untuk mengantar mereka ke kantor Argantara. Gedung pencakar langit yang menjulang tinggi itu menjadi saksi bisu dari kesuksesan sang ayah. Di dalam kantor, Ria dan Naysila disambut hangat oleh keempat kakak mereka. Shani, yang dikenal sebagai sosok yang tegas dan bijaksana, memeluk adik-adiknya dengan penuh kasih sayang. "Kenapa kalian terlihat sedih?" tanya Shani lembut. Ria dan Naysila pun menceritakan pengalaman buruk mereka di sekolah. Keempat kakak mereka mendengarkan dengan saksama, raut wajah mereka berubah serius. "Jangan khawatir, adik-adik," kata Feni, yang dikenal sebagai sosok yang ceria dan penuh semangat. "Kita akan bantu kalian." Mereka pun berdiskusi mencari solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi Ria dan Naysila. "Mungkin kita bisa mengajak mereka untuk mengenal kita lebih dekat," usul Gracia, yang dikenal sebagai sosok yang kreatif dan penuh ide. "Ya, kita bisa tunjukkan bahwa kita bukan hanya anak orang kaya, tapi juga manusia biasa yang punya perasaan," tambah Sisca, yang dikenal sebagai sosok yang penyayang dan peduli. Ria dan Naysila merasa lega mendengar rencana kakak-kakaknya. Mereka yakin, dengan dukungan keluarga, mereka bisa menghadapi segala rintangan dan menemukan kebahagiaan sejati. Pesan: Kisah Ria dan Naysila mengingatkan kita bahwa kekayaan dan popularitas tidak selalu menjamin kebahagiaan. Kebahagiaan sejati datang dari keluarga, persahabatan, dan rasa percaya diri.
4 (252 suara) 
