Mengapa Kita Tidak Boleh Percaya pada "Orang Pintar"? **

Dalam percakapan di atas, Robi dan Boni membahas tentang "orang pintar". Robi menganggap "orang pintar" adalah orang yang bisa menyembuhkan penyakit, sementara Boni menganggap "orang pintar" adalah orang yang bisa mengetahui penyebab penyakit. Keduanya memiliki pandangan yang salah tentang "orang pintar". Pertama, "orang pintar" bukanlah dokter yang memiliki pengetahuan medis yang teruji. Mereka tidak memiliki pendidikan formal dan tidak memiliki lisensi untuk melakukan praktik pengobatan. Mereka seringkali menggunakan metode pengobatan tradisional yang tidak terbukti secara ilmiah. Kedua, "orang pintar" seringkali memanfaatkan kepercayaan orang yang sedang sakit. Mereka menggunakan sugesti dan ritual untuk meyakinkan pasien bahwa mereka bisa sembuh. Hal ini bisa berbahaya karena dapat menghambat pasien untuk mendapatkan pengobatan medis yang tepat. Ketiga, "orang pintar" dapat memberikan pengobatan yang berbahaya. Mereka mungkin menggunakan bahan-bahan yang tidak aman atau melakukan tindakan yang dapat membahayakan kesehatan pasien. Oleh karena itu, kita tidak boleh percaya pada "orang pintar". Jika kita sedang sakit, kita harus segera pergi ke dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Jangan tergiur dengan janji-janji sembuh instan dari "orang pintar". Ingat, kesehatan kita adalah tanggung jawab kita sendiri. Wawasan:** Percakapan antara Robi dan Boni menunjukkan bahwa masih banyak orang yang percaya pada "orang pintar". Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang kurang memahami pentingnya pengobatan medis. Kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya percaya pada "orang pintar" dan mendorong mereka untuk selalu mencari pengobatan medis yang tepat.