Alur dalam Kutipan Hikayat "Mak Andeh dan Pak Pandir

Kutipan hikayat "Mak Andeh dan Pak Pandir" menggambarkan sebuah cerita yang penuh dengan kejutan dan ironi. Alur cerita ini dimulai dengan Mak Andeh yang menyuruh Pak Pandir membeli kerbau untuk mengendurikan anak mereka. Namun, Pak Pandir tidak memenuhi permintaan tersebut dan malah membeli seekor keri (sabit kecil). Hal ini mengejutkan Mak Andeh, yang kemudian memasak lauk dan nasi berpuluh-puluh kawah dan kancah. Selanjutnya, Mak Andeh memerintahkan Pak Pandir untuk mengundang haji dan lebai. Namun, Pak Pandir hanya diundang seekor kambing dan burung pipit. Mak Andeh kemudian terdengar mengucapkan sumpah serapah kepada Pak Pandir. Alur cerita ini menunjukkan bagaimana Mak Andeh dan Pak Pandir berinteraksi dalam situasi yang tidak konvensional. Mak Andeh meminta Pak Pandir untuk membeli kerbau, tetapi Pak Pandir memilih untuk membeli keri. Hal ini menunjukkan bahwa Pak Pandir tidak mematuhi permintaan Mak Andeh dan malah memilih alternatif yang berbeda. Selain itu, alur cerita ini juga menunjukkan bagaimana Mak Andeh memasak lauk dan nasi berpuluh-puluh kawah dan kancah. Hal ini menunjukkan bahwa Mak Andeh sangat sibuk dan terlibat dalam kegiatan memasak. Terakhir, alur cerita ini menunjukkan bagaimana Mak Andeh memerintahkan Pak Pandir untuk mengundang haji dan lebai, tetapi Pak Pandir hanya diundang seekor kambing dan burung pipit. Hal ini menunjukkan bahwa Pak Pandir tidak mematuhi permintaan Mak Andeh dan malah memilih alternatif yang berbeda. Secara keseluruhan, alur cerita dalam kutipan hikayat "Mak Andeh dan Pak Pandir" menunjukkan bagaimana Mak Andeh dan Pak Pandir berinteraksi dalam situasi yang tidak konvensional. Alur cerita ini menunjukkan bagaimana Mak Andeh meminta Pak Pandir untuk membeli kerbau, tetapi Pak Pandir memilih untuk membeli keri. Selain itu, alur cerita ini juga menunjukkan bagaimana Mak Andeh memasak lauk dan nasi berpuluh-puluh kawah dan kancah. Terakhir, alur cerita ini menunjukkan bagaimana Mak Andeh memerintahkan Pak Pandir untuk mengundang haji dan lebai, tetapi Pak Pandir hanya diundang seekor kambing dan burung pipit.