Monumen Pancasila Sakti: Mengenang Perjuangan Para Pahlawan Revolusi

Monumen Pancasila Sakti adalah sebuah monumen yang dibangun di atas tanah seluas 14,6 hektare di daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur. Monumen ini didirikan atas gagasan Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto, dengan tujuan mengenang perjuangan para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila, dari ancaman ideologi komunis. Enam pahlawan revolusi yang dikenang melalui monumen ini adalah Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani, Mayjen TNI R. Suprapto, Mayjen TNI M.T. Haryono, Mayjen TNI Siswondo Parman, Brigjen TNI DI Panjaitan, dan Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo. Mereka merupakan tokoh yang berperan penting dalam mempertahankan ideologi Pancasila. Selain itu, Jenderal TNI A.H. Nasution juga disebut sebagai salah seorang target namun selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Namun, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan AH Nasution, Lettu Pierre Tendean, tewas dalam usaha pembunuhan tersebut. Monumen ini menjadi simbol penting dalam mengenang peristiwa bersejarah tersebut dan sebagai penghormatan atas jasa para pahlawan revolusi. Dengan adanya Monumen Pancasila Sakti, generasi muda dapat belajar dan menghargai perjuangan para pahlawan revolusi dalam mempertahankan ideologi Pancasila.