Menembus Masa Depan dengan Perahu Tua **

** Matahari belum sepenuhnya terbit, langit masih diselimuti warna biru kehitaman. Di sebuah kampung pesisir bernama Selangan, Aldi, seorang anak SMP berusia 14 tahun, sudah bersiap untuk memulai harinya. Aldi, dengan wajah yang mirip ayahnya, seorang nelayan, memiliki tekad bulat untuk meraih cita-citanya. Meskipun hidup dalam keterbatasan, Aldi tidak pernah menyerah. Perahu tua yang sudah berusia 10 tahun, warisan dari ayahnya, menjadi kendaraan utamanya untuk berlayar menuju sekolah di Kota Bontang. Perahu itu, yang sudah mulai lapuk dan dimakan rayap, tidak menghalangi semangat Aldi untuk menuntut ilmu. Setiap pagi, sebelum fajar menyingsing, Aldi sudah menyalakan mesin perahunya. Dengan tekad yang membara, ia melaju menerjang ombak, meninggalkan kampung halamannya. Kota Bontang, yang tampak seperti semut dari kejauhan, menjadi tujuannya. Di tengah kegelapan laut, Aldi melambaikan tangan kepada orang tuanya, mengucapkan selamat tinggal dengan suara lantang. Senyum merekah di wajahnya, menggambarkan semangat juang yang tak terbendung. Perahu tua itu, yang menjadi saksi bisu perjuangannya, akan membawanya menuju masa depan yang cerah. Aldi adalah bukti nyata bahwa semangat dan tekad yang kuat dapat mengalahkan segala rintangan. Perahu tua yang menjadi simbol perjuangannya, akan terus membawanya berlayar menuju cita-citanya, menapaki jalan menuju masa depan yang gemilang.