Perilaku Organisasi dan Pelemahan Penyelenggaraan Pemerintahan: Analisis Berbasis Prinsip Pengorganisasian LAN** **

Indonesia, sebagai negara demokrasi, senantiasa berupaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan. Namun, berbagai praktik dan perilaku organisasi yang kurang optimal kerap menghambat pencapaian tujuan tersebut. Salah satu contoh yang sering muncul di media massa adalah keterlambatan realisasi proyek infrastruktur publik. Berita-berita di berbagai media (misalnya, Kompas.com, Tempo.co, dan media online lainnya – *catatan: sumber spesifik perlu dicantumkan sesuai artikel berita yang ditemukan*) seringkali melaporkan kasus-kasus keterlambatan ini, yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk birokrasi yang berbelit, kurangnya koordinasi antar instansi, dan bahkan dugaan korupsi. Keterlambatan ini berdampak negatif pada kesejahteraan masyarakat dan pembangunan nasional. Fenomena ini menunjukkan lemahnya implementasi prinsip-prinsip pengorganisasian pemerintahan yang efektif. Prinsip pengorganisasian yang relevan dari rekomendasi LAN (2023) yang terabaikan dalam kasus ini adalah prinsip efisiensi dan efektivitas. Keterlambatan proyek infrastruktur menunjukkan rendahnya efisiensi dan efektivitas dalam proses perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan. Kurangnya koordinasi antar instansi pemerintah, yang seharusnya terintegrasi dan saling mendukung (sesuai prinsip koordinasi dan kolaborasi LAN), justru menyebabkan tumpang tindih tugas dan hambatan birokrasi. Selain itu, dugaan korupsi menunjukkan pelanggaran prinsip akuntabilitas dan transparansi**, dimana proses pengambilan keputusan dan penggunaan anggaran tidak terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan reformasi birokrasi yang komprehensif, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, penerapan sistem pengawasan yang ketat, dan penguatan budaya kerja yang berorientasi pada pelayanan publik. Dengan demikian, prinsip-prinsip pengorganisasian LAN dapat diimplementasikan secara efektif untuk menciptakan pemerintahan yang lebih efisien, efektif, akuntabel, dan transparan, sehingga tujuan pembangunan nasional dapat tercapai dengan optimal. Keberhasilan ini akan membawa dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa. Semoga upaya perbaikan ini dapat membawa perubahan yang nyata dan memberikan rasa optimisme bagi masa depan Indonesia.