Perjalanan Prestasi Saya dalam Mengejar Impian

Sejak kecil, saya tumbuh dalam keluarga yang berbeda suku. Ayah saya berasal dari Bali, sementara ibu saya adalah orang Sunda. Sebagai anak perempuan pertama dan satu-satunya perempuan dari dua bersaudara, saya merasakan betapa sayangnya ayah saya terhadap saya. Orangtua saya selalu menginginkan yang terbaik untuk pendidikan saya, sehingga saya selalu dituntut untuk berprestasi dan mendapatkan peringkat yang baik. Sejak SD hingga SMA, saya selalu aktif mengikuti berbagai perlombaan. Pada saat SD, saya mewakili kecamatan dalam O2SN cabang olahraga voli, meskipun hanya sampai babak 8 besar. Selanjutnya, saya juga mengikuti olimpiade matematika, meskipun tidak berhasil meraih kemenangan. Ketika saya berada di SMP, saya terpilih untuk mengikuti lomba cerpen antar sekolah. Selain itu, saya juga sering mengikuti turnamen voli antar sekolah, meskipun selalu berada di peringkat 4 besar. Keterlibatan saya dalam berbagai perlombaan membuat orangtua saya senang, karena saya bisa memenuhi harapan mereka. Mereka selalu memberikan apresiasi dan dukungan agar saya terus berkembang. Namun, saat pandemi COVID-19 melanda dan sekolah beralih ke pembelajaran daring, prestasi saya mulai menurun. Saya bahkan tidak masuk dalam peringkat 10 besar di kelas. Ayah saya kemudian memutuskan untuk mendaftarkan saya ke bimbel online di Ruangguru, namun hasilnya tetap sama. Mungkin karena jarangnya interaksi tatap muka saat itu, otak saya mulai kesulitan dalam belajar dan akhirnya saya menjadi malas. Namun, saat memasuki SMA, prestasi saya kembali naik. Pada saat kelas 10, selama masa pandemi COVID-19, saudara saya mendorong saya untuk mengikuti lomba Economic Competition antar sekolah di seluruh Indonesia yang diselenggarakan oleh Universitas Pasundan secara online melalui Zoom. Dari sinilah, prestasi saya mulai meningkat lagi. Saya berhasil memenangkan perlombaan tersebut dan meraih juara 1. Pada saat kelas 11, sekolah saya mengadakan kompetisi mata pelajaran juara, dan saya iseng mengikutinya. Dalam perjalanan hidup saya, saya belajar bahwa prestasi bukanlah segalanya. Meskipun saya mengalami penurunan prestasi pada saat pembelajaran daring, saya tetap berusaha dan akhirnya berhasil meraih kesuksesan dalam lomba online. Hal ini mengajarkan saya untuk tidak menyerah dan terus berjuang untuk mencapai impian saya.