Gaya Kepemimpinan dalam Konteks Organisasi

Gaya kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan individu untuk mencapai tujuan organisasi. Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, dan tidak ada gaya kepemimpinan yang lebih baik atau lebih buruk dari yang lainnya. Para penulis sering mengelompokkan gaya kepemimpinan berdasarkan dasar tertentu, seperti tugas yang dirasakan harus dilakukan oleh pimpinan, kewajiban yang pimpinan harapkan diterima oleh bawahan, dan falsafah yang dianut pimpinan untuk pengembangan dan pemenuhan harapan para bawahan. Salah satu gaya kepemimpinan yang ada adalah gaya kepemimpinan autokratik. Seorang pemimpin autokratik menganggap bahwa semua kewajiban untuk mengambil keputusan, menjalankan tindakan, dan mengarahkan, memberi motivasi, dan mengawasi bawahannya terpusat di tangannya. Pemimpin autokratik mungkin merasa bahwa hanya dia yang kompeten untuk mengambil keputusan, atau mungkin memiliki alasan lain untuk beranggapan bahwa dia memiliki posisi yang kuat untuk mengarahkan dan mengawasi. Pemimpin autokratik mengawasi pelaksanaan pekerjaan dengan tujuan untuk meminimalkan penyimpangan dari arah yang telah ditetapkan. Di sisi lain, gaya kepemimpinan partisipatif melibatkan mendorong kemampuan mengambil keputusan dari para bawahan. Pemimpin partisipatif memberikan ruang bagi pikiran-pikiran bawahannya untuk berkembang dan matang. Para bawahan juga didorong untuk meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dan menerima tanggung jawab yang lebih besar. Pemimpin partisipatif akan menjadi lebih mendukung dalam kontak dengan para bawahan dan mengambil keputusan bersama dengan mereka, bukan menjadi diktator. Meskipun, tentu saja, wewenang terakhir dalam pengambilan keputusan tetap berada pada pimpinan. Dalam konteks organisasi, gaya kepemimpinan yang efektif adalah yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan situasi yang berbeda. Tidak ada satu gaya kepemimpinan yang cocok untuk semua situasi, dan pemimpin yang baik adalah yang dapat mengadopsi gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik organisasi serta bawahan yang dipimpinnya.