Penentuan Persen Massa Sukrosa dalam Campuran Padat Menggunakan Tekanan Osmosis

Dalam penelitian ini, kita akan membahas metode penentuan persen massa sukrosa dalam campuran padat menggunakan tekanan osmosis. Campuran padat yang akan kita analisis terdiri dari sukrosa (Mr = 342) dan glukosa (Mr = 180). Kita akan melarutkan 5 gram campuran tersebut dalam air hingga volume larutan mencapai 100 mL. Selanjutnya, kita akan mengukur tekanan osmosis larutan pada suhu 2°C, yang ternyata sebesar 5,86 atm. Dalam penentuan persen massa sukrosa, kita dapat menggunakan hukum osmosis. Hukum osmosis menyatakan bahwa tekanan osmosis larutan tergantung pada konsentrasi zat terlarut dalam larutan. Semakin tinggi konsentrasi zat terlarut, semakin tinggi pula tekanan osmosisnya. Dalam kasus ini, kita dapat menggunakan persamaan tekanan osmosis: π = nRT/V Dimana: π adalah tekanan osmosis (dalam atm) n adalah jumlah mol zat terlarut R adalah konstanta gas (0,0821 L.atm/mol.K) T adalah suhu dalam Kelvin V adalah volume larutan (dalam liter) Dalam kasus ini, kita ingin mencari persen massa sukrosa dalam campuran padat. Untuk itu, kita perlu menghitung jumlah mol sukrosa dalam larutan. Kita dapat menggunakan rumus: n = m/M Dimana: n adalah jumlah mol m adalah massa zat terlarut (dalam gram) M adalah massa molar zat terlarut (dalam gram/mol) Dalam kasus ini, kita ingin mencari persen massa sukrosa, sehingga kita perlu menghitung jumlah mol sukrosa dalam campuran padat. Kita dapat menggunakan rumus: n_sukrosa = m_sukrosa/M_sukrosa Dimana: n_sukrosa adalah jumlah mol sukrosa m_sukrosa adalah massa sukrosa dalam campuran padat (dalam gram) M_sukrosa adalah massa molar sukrosa (dalam gram/mol) Setelah kita mengetahui jumlah mol sukrosa dalam campuran padat, kita dapat menghitung persen massa sukrosa menggunakan rumus: % massa sukrosa = (n_sukrosa/M_sukrosa) x 100% Dengan menggunakan data yang telah diberikan, kita dapat menghitung persen massa sukrosa dalam campuran padat tersebut.