Pengertian Ashabul Furudh: Ahli Waris yang Ditentukan dalam Syariah

Ashabul Furudh adalah istilah yang digunakan dalam syariah untuk menggambarkan ahli waris yang telah ditentukan. Istilah ini berasal dari Arab, di mana "Ashabul Furudh" berarti "orang-orang yang ditentukan" atau "orang-orang yang ditetapkan". Dalam konteks warisan, Ashabul Furudh merujuk pada individu-individu tertentu yang memiliki hak untuk menerima bagian tertentu dari harta warisan.

Menurut etimologi, kata "fardh" memiliki beberapa arti yang berbeda, termasuk "ketetapan yang pasti", "ketentuan", dan "penjelasan". Dalam konteks warisan, fardh merujuk pada bagian yang telah ditentukan secara syar'i untuk ahli waris tertentu. Ini berarti bahwa setiap ahli waris memiliki hak yang spesifik terhadap harta warisan, berdasarkan hubungan mereka dengan pewarisan.

Ashabul Furudh terdiri dari dua jenis: Ashabul Furudh Sababiyah dan Ashabul Furudh Nasabiyah. Ashabul Furudh Sababiyah adalah ahli waris yang menerima harta warisan karena hubungan pernikahan. Ini termasuk suami, istri, dan wala' (sebab membebaskan budak). Ashabul Furudh Nasabiyah, di sisi lain, adalah ahli waris yang menerima harta warisan karena nasab atau keturunan. Ini termasuk ayah, ibu, anak perempuan, cucu perempuan dari anak laki-laki, saudara perempuan seibu, saudara perempuan seayah, saudara perempuan sebapak, dan istri.

Secara ringkas, Ashabul Furudh adalah ahli waris yang telah ditentukan dalam syariah. Mereka memiliki hak yang spesifik terhadap harta warisan, berdasarkan hubungan mereka dengan pewarisan. Ada dua jenis Ashabul Furudh: Ashabul Furudh Sababiyah dan Ashabul Furudh Nasabiyah. Memahami konsep Ashabul Furudh penting dalam konteks warisan syariah, karena membantu menentukan bagaimana harta warisan dibagi di antara ahli waris yang berbeda.