Manfaatkan Ekoenzim sebagai Pupuk Organik untuk Tanaman Pokcoy

Ekoenzim, yang merupakan hasil fermentasi sampah organik kulit buah dengan campuran gula merah dan air, adalah solusi yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Tanaman pokcoy, yang merupakan sayuran yang produksi tanamannya tidak terpisahkan dari penggunaan pupuk organik, sangat membutuhkan nutrisi yang seimbang untuk tumbuh dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kualitas unsur hara N, P, dan K ekoenzim, serta mengetahui pengaruh pemberian dan konsentrasi optimal konsumtif terhadap pertumbuhan pokcoy. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor, yaitu konsentrasi ekoenzim, dengan 5 perlakuan dan 5 pengulangan, termasuk EO (0 ml/L air), E2 (2,5 ml/L air), E3 (5 ml/L air), E4 (10 ml/L air). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, dan biomassa basah tanaman pokcoy. Data kandungan unsur hara dianalisis secara deskriptif, sedangkan data pertumbuhan tanaman dianalisis dengan ANOVA satu arah dan diikuti dengan Uji Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan unsur hara ekoenzim termasuk dalam kriteria sangat rendah, yaitu N = 0,07%, P = 0,04%, dan K = 0,004%. Pemberian ekoenzim sebagai pupuk organik cair dari berbagai konsentrasi memiliki pengaruh nyata pada pertumbuhan tanaman, termasuk tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, dan biomassa basah tanaman pokcoy. Dengan menggunakan ekoenzim sebagai pupuk organik untuk tanaman pokcoy, petani dapat memastikan bahwa tanamannya mendapatkan nutrisi yang seimbang dan tidak berbahaya bagi lingkungan. Ekoenzim adalah solusi yang ramah lingkungan dan dapat diandalkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman pokcoy.