Mengapa Menjauhi Sikap Mencari Pujian Setelah Berbuat Baik? **

Tidak sedikit manusia yang telah terjerumus pada sikap hidupnya apabila selesai berbuat kebaikan secara sengaja ia memperhatikannya kepada orang lain agar mendapatkan sanjungan dan pujian. Sikap ini, yang sering disebut sebagai "mencari pujian", merupakan jebakan yang berbahaya bagi pertumbuhan spiritual dan moral seseorang. Mengapa? Karena ketika kita berbuat baik dengan tujuan untuk mendapatkan pujian, kita kehilangan makna sejati dari kebaikan itu sendiri. Manfaat Menjauhi Sikap Mencari Pujian: * Kebaikan yang tulus: Ketika kita berbuat baik tanpa mengharapkan imbalan, baik itu pujian, pengakuan, atau keuntungan materi, kita membuka diri untuk merasakan kepuasan batin yang mendalam. Kebaikan yang tulus lahir dari hati yang murni dan tidak terkontaminasi oleh ego. * Kebebasan dari ketergantungan: Mencari pujian membuat kita terikat pada persetujuan orang lain. Kita menjadi tergantung pada penilaian mereka dan kehilangan kebebasan untuk bertindak sesuai dengan hati nurani kita. Menjauhi sikap ini membebaskan kita dari tekanan sosial dan memungkinkan kita untuk fokus pada nilai-nilai internal. * Pertumbuhan spiritual: Berbuat baik tanpa pamrih merupakan jalan menuju pertumbuhan spiritual. Ketika kita melepaskan ego dan fokus pada kebaikan, kita membuka diri untuk menerima hikmah dan kebijaksanaan yang lebih tinggi. * Hubungan yang lebih autentik: Ketika kita berinteraksi dengan orang lain tanpa motif tersembunyi, kita membangun hubungan yang lebih autentik dan bermakna. Hubungan yang dibangun atas dasar kebaikan dan ketulusan akan lebih kuat dan tahan lama. Kesimpulan:** Menjauhi sikap mencari pujian setelah berbuat baik adalah langkah penting dalam perjalanan menuju kehidupan yang lebih bermakna. Dengan melepaskan ego dan fokus pada kebaikan yang tulus, kita membuka diri untuk merasakan kepuasan batin, kebebasan, pertumbuhan spiritual, dan hubungan yang lebih autentik.