Strategi Restitusi dengan Segitiga Restitusi: Membimbing Murid untuk Belajar dari Kesalahan

Restitusi adalah strategi yang efektif dalam membimbing murid untuk belajar dari kesalahan mereka dan tumbuh menjadi individu yang lebih baik. Diane Gossen, seorang ahli pendidikan, telah mengembangkan segitiga restitusi sebagai alat untuk memahami perilaku murid dan membantu mereka dalam proses restitusi. Segitiga restitusi terdiri dari tiga sisi penting yang harus diperhatikan: menenangkan murid, memvalidasi perilaku yang salah, dan menanyakan keyakinan murid. Sisi pertama dari segitiga restitusi adalah menenangkan murid. Ketika murid melakukan kesalahan, penting untuk menciptakan lingkungan yang tenang dan aman. Dengan menenangkan murid, kita membantu mereka mengendalikan emosi mereka dan membuka pikiran mereka untuk menerima pembelajaran. Dalam situasi yang tegang, murid mungkin merasa malu atau marah atas kesalahan mereka. Oleh karena itu, sebagai pendidik, kita harus mengambil peran sebagai pendukung dan menciptakan ruang yang aman bagi mereka untuk berbicara dan berbagi perasaan mereka. Sisi kedua dari segitiga restitusi adalah memvalidasi perilaku yang salah. Ini berarti mengakui bahwa murid telah melakukan kesalahan dan memahami alasan di balik perilaku mereka. Validasi ini penting karena membantu murid merasa didengar dan dihargai. Dalam proses ini, kita harus menghindari menghakimi atau mengkritik murid. Sebaliknya, kita harus fokus pada pemahaman dan empati. Dengan memvalidasi perilaku yang salah, kita membantu murid memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan memotivasi mereka untuk melakukan perubahan positif. Sisi terakhir dari segitiga restitusi adalah menanyakan keyakinan murid. Setelah menenangkan murid dan memvalidasi perilaku mereka, penting untuk mengajukan pertanyaan yang mendorong mereka untuk merenung dan mempertanyakan keyakinan mereka. Dengan bertanya, kita membantu murid memahami alasan di balik perilaku mereka dan mendorong mereka untuk memikirkan alternatif yang lebih baik. Pertanyaan ini juga membantu murid mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan refleksi diri. Dalam proses ini, kita harus memberikan dukungan dan bimbingan yang diperlukan untuk membantu murid mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri dan tindakan mereka. Dalam kesimpulan, segitiga restitusi adalah alat yang efektif dalam membimbing murid untuk belajar dari kesalahan mereka. Dengan menenangkan murid, memvalidasi perilaku yang salah, dan menanyakan keyakinan murid, kita membantu mereka tumbuh dan berkembang sebagai individu yang lebih baik. Penting bagi pendidik untuk mengimplementasikan strategi ini dengan penuh empati dan kesabaran, sehingga murid dapat merasakan dukungan dan bimbingan yang mereka butuhkan untuk mengatasi kesalahan mereka dan tumbuh dalam proses pembelajaran.