Dampak Perselingkuhan di Dunia Maya, Terutama di Media Sosial

Perselingkuhan di dunia maya, khususnya di platform media sosial seperti Facebook, sering dimulai dari interaksi yang sepele. Mulai dari sekadar jempol status dan komentar, hingga berujung pada pertukaran foto dan percakapan yang semakin intim. Proses ini seringkali membuat salah satu pihak merasa terhubung secara emosional, bahkan ketika mereka tidak berinteraksi secara langsung. Ketika hubungan tersebut berkembang, kecenderungan untuk merindukan pasangan selingkuhannya saat tidak online semakin meningkat. Akhirnya, mereka memutuskan untuk berkomunikasi melalui pesan pribadi dan bahkan bertukar nomor telepon untuk berkomunikasi melalui aplikasi pesan instan. Pertemuan di dunia nyata pun tak terhindarkan, dan dampaknya dapat sangat merusak. Ketenangan hati terganggu, fokus untuk meraih kesuksesan menjadi buyar, dan niat untuk membangun keluarga sakinah dengan pasangan sah mulai memudar karena tergerus oleh nafsu birahi. Dampak psikologis dari perselingkuhan juga sangat signifikan. Hati yang semula suci menjadi tercemar oleh kebohongan, telinga yang dulu mendengar nasihat baik menjadi tuli, mata yang dulu jernih menjadi rabun oleh ilusi, dan pikiran yang dulu tajam menjadi tumpul oleh harapan palsu. Tidak hanya itu, dampak sosial dari perselingkuhan juga sangat merugikan. Pasangan sah yang tertipu akan menangis, orang tua dan mertua akan bingung, anak-anak akan resah, dan tetangga akan mulai menggosip. Namun, pada kenyataannya, kebahagiaan dengan pasangan baru belum tentu terjamin. Perselingkuhan hanya akan mempermainkan kita dan menjauhkan dari hal-hal yang membawa ketenangan. Hidup ini berharga dan hanya ada satu masa, janganlah kita gunakan untuk menumpuk dosa. Sebelum kehancuran itu terjadi, mari selamatkan hati, keluarga, dan diri kita dari godaan yang akan menjerumuskan. Semua cobaan ini pada hakikatnya hanyalah ilusi, sesaat, dan perangkap yang harus dihindari.