Tinjauan Pustaka: Dampak Pencemaran Lingkungan dan Pengelolaan Limbah Berbahay

Pendahuluan Lingkungan hidup merupakan komponen penting bagi kelangsungan hidup manusia. Namun, seiring dengan perkembangan industri dan aktivitas manusia, lingkungan semakin terancam oleh berbagai bentuk pencemaran. Pencemaran udara, air, tanah, serta pengelolaan limbah berbahaya yang tidak tepat dapat memberikan dampak negatif yang signifikan bagi ekosistem dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang komprehensif mengenai permasalahan lingkungan ini serta upaya-upaya penanganannya. Pencemaran Udara Pencemaran udara dapat disebabkan oleh berbagai sumber, seperti emisi kendaraan bermotor, aktivitas industri, dan pembakaran sampah. Zat-zat pencemar udara yang berbahaya, seperti karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikulat debu dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia, seperti gangguan pernapasan, iritasi mata, dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular (Kampa & Castanas, 2008). Pencemaran Air Pencemaran air dapat berasal dari limbah industri, pertanian, dan domestik. Zat-zat pencemar air seperti logam berat, pestisida, dan nutrien berlebih dapat menyebabkan eutrofikasi, kerusakan ekosistem akuatik, serta masalah kesehatan bagi manusia yang mengonsumsi air tercemar (Schwarzenbach et al., 2010). Pencemaran Tanah Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh pembuangan limbah padat, tumpahan bahan kimia, dan penggunaan pestisida yang berlebihan. Kontaminasi tanah oleh logam berat, senyawa organik, dan zat pencemar lainnya dapat mengganggu kesuburan tanah, merusak ekosistem tanah, serta membahayakan kesehatan manusia melalui rantai makanan (Alloway, 2013). Pengelolaan Limbah Berbahaya Limbah berbahaya, seperti limbah medis, limbah industri, dan bahan radioaktif, memerlukan penanganan khusus untuk mencegah dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Pengelolaan yang tidak tepat, seperti pembuangan yang tidak terkendali, dapat menyebabkan kontaminasi lingkungan dan paparan berbahaya bagi manusia (Slack et al., 2009). Kesimpulan Pencemaran lingkungan akibat aktivitas manusia, baik berupa pencemaran udara, air, tanah, maupun pengelolaan limbah berbahaya yang tidak tepat, dapat memberikan dampak buruk bagi ekosistem dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya komprehensif dalam pengendalian dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, serta peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Referensi: Alloway, B. J. (2013). Heavy metals in soils: Trace metals and metalloids in soils and their bioavailability. Springer Science & Business Media. Kampa, M., & Castanas, E. (2008). Human health effects of air pollution. Environmental pollution, 151(2), 362-367. Schwarzenbach, R. P., Egli, T., Hofstetter, T. B., Von Gunten, U., & Wehrli, B. (2010). Global water pollution and human health. Annual review of environment and resources, 35, 109-136.