Pentingnya Makanan Sehat dan Olahraga dalam Meningkatkan Energi dan Kesehatan

Makanan yang kita konsumsi memiliki dampak pada seberapa banyak energi yang kita dapatkan. Mereka juga mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan kita. Penting untuk diingat bahwa tidak ada makanan yang buruk, hanya diet yang buruk. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengonsumsi diet yang seimbang yang mencakup makanan dari semua kategori makanan utama. Karbohidrat (pasta, kentang, roti); lemak (keju, susu, mentega); protein (kacang-kacangan, daging); vitamin dan mineral (sayuran dan buah); dan air adalah contoh-contoh makanan tersebut. Kita juga harus memastikan bahwa jumlah makanan yang kita makan cukup untuk memenuhi kebutuhan kita. Olahraga secara teratur dapat membantu kita menjadi lebih sadar akan makanan yang kita makan dan lebih memperhatikan pola makan kita. Beberapa pedoman umum untuk mengoptimalkan diet kita adalah sebagai berikut: - Mengurangi konsumsi lemak jenuh. Terlalu banyak lemak jenuh akan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan menyebabkan penyumbatan pada dinding arteri. - Mengurangi konsumsi gula. Terlalu banyak gula dapat menyebabkan kerusakan gigi dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Terlalu banyak makanan olahan juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar gula darah. Mereka memberikan energi yang cepat namun pada akhirnya tingkat energi akan menurun. - Mengurangi konsumsi garam. Konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan. - Mengonsumsi lebih banyak karbohidrat kompleks. Kita akan kehilangan energi jika kita mengonsumsi terlalu sedikit karbohidrat. - Mengonsumsi serat yang cukup. Konstipasi dan masalah pencernaan lainnya dapat terjadi jika kita mengonsumsi terlalu sedikit serat. - Mengonsumsi kalori yang cukup. Terlalu sedikit kalori akan melambatkan metabolisme kita dan membuat kita merasa lesu; terlalu banyak akan menyebabkan peningkatan berat badan dan penumpukan lemak tubuh. - Minum lebih banyak air. Asupan cairan yang tidak mencukupi akan menyebabkan dehidrasi dan mungkin terkena heat stroke, serta memberikan beban yang tidak perlu pada jantung. - Mengurangi konsumsi kopi. Kopi adalah stimulan yang memicu reaksi stres. Tingkat energi akan menurun setelah dorongan awal. Karena energi dan kalori yang dikeluarkan selama aktivitas, nafsu makan meningkat setelah berolahraga. Dalam dua jam setelah aktivitas adalah waktu optimal untuk mengisi kembali simpanan glikogen kita (karbohidrat yang disimpan yang kita butuhkan untuk energi). Namun, karena banyak dari kita berolahraga untuk membantu kita menurunkan berat badan, baiknya menyiapkan camilan sehat dan bergizi untuk dimakan setelah aktivitas. Hal ini dapat mengurangi keinginan kita untuk membeli dan makan camilan yang kurang bergizi. Sumber: Debbie Lawrence, Exercising Stress Away, London, A \& C Black (Publishers) itd, 2005