**Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rasa Takut dan Kecemasan terhadap Teknologi: Studi Kasus Elia Timothy di Apartemen Podomoro Medan City** **

Pendahuluan: Artikel ini akan membahas kasus Elia Timothy yang mengalami rasa takut dan kecemasan terhadap lift robot di Apartemen Podomoro Medan City sejak 27 November 2021. Kasus ini menarik untuk diteliti karena menunjukkan bagaimana teknologi, meskipun dirancang untuk memudahkan kehidupan, dapat menimbulkan rasa takut dan kecemasan pada individu. Tinjauan Literatur: Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa rasa takut dan kecemasan terhadap teknologi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti: * Pengalaman traumatis: Pengalaman buruk dengan teknologi di masa lalu dapat memicu rasa takut dan kecemasan terhadap teknologi serupa di masa depan. * Kurangnya pemahaman: Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang cara kerja teknologi dapat menyebabkan rasa takut dan ketidakpastian. * Faktor psikologis: Kepribadian, tingkat stres, dan kondisi mental seseorang dapat mempengaruhi bagaimana mereka merespon teknologi. * Faktor sosial: Persepsi dan opini masyarakat tentang teknologi dapat mempengaruhi persepsi individu terhadap teknologi tersebut. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan Elia Timothy dan observasi langsung terhadap interaksi Elia Timothy dengan lift robot di Apartemen Podomoro Medan City. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasa takut dan kecemasan Elia Timothy terhadap lift robot di Apartemen Podomoro Medan City dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: * Pengalaman traumatis: Elia Timothy pernah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan di dalam lift robot pada tanggal 27 November 2021. Kejadian ini memicu rasa takut dan kecemasan terhadap lift robot. * Kurangnya pemahaman: Elia Timothy tidak memahami cara kerja lift robot dan merasa tidak nyaman dengan teknologi yang tidak familiar. * Faktor psikologis: Elia Timothy memiliki kecenderungan untuk merasa cemas dan takut terhadap hal-hal yang tidak diketahui. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa rasa takut dan kecemasan terhadap teknologi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pengalaman traumatis, kurangnya pemahaman, dan faktor psikologis. Penting bagi individu untuk memahami teknologi dan mengatasi rasa takut dan kecemasan mereka dengan cara yang sehat. Rekomendasi: * Penting bagi pengembang teknologi untuk mempertimbangkan faktor psikologis dan sosial dalam desain dan implementasi teknologi. * Edukasi dan pelatihan tentang teknologi dapat membantu mengurangi rasa takut dan kecemasan terhadap teknologi. * Terapi dan konseling dapat membantu individu mengatasi rasa takut dan kecemasan terhadap teknologi. Catatan: Artikel ini hanya membahas kasus Elia Timothy dan tidak dapat digeneralisasikan untuk semua orang yang mengalami rasa takut dan kecemasan terhadap teknologi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi rasa takut dan kecemasan terhadap teknologi secara lebih luas. Emosi dan Wawasan:** Kasus Elia Timothy menunjukkan bahwa teknologi, meskipun dirancang untuk memudahkan kehidupan, dapat menimbulkan rasa takut dan kecemasan pada individu. Penting bagi kita untuk memahami dan mengatasi rasa takut dan kecemasan ini agar teknologi dapat benar-benar bermanfaat bagi semua orang.