Pengalaman Belajar yang Tidak Menarik dan Tidak Berguna saat Asistensi Mengajar di Kelas IPA

Sebagai seorang mahasiswa PPL (Pendidikan Profesi Guru), saya memiliki kesempatan untuk mengasistensi mengajar di kelas IPA. Kegiatan ini memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi saya, namun tidak semua pengalaman tersebut menarik dan berguna. Dalam artikel ini, saya akan berbagi pengalaman belajar yang tidak menarik dan tidak berguna yang saya alami saat asistensi mengajar di kelas IPA. Salah satu pengalaman belajar yang tidak menarik adalah ketika siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran. Meskipun saya telah merencanakan dan menyajikan materi dengan baik, ada beberapa siswa yang tidak terlibat dalam pembelajaran. Mereka tampak tidak tertarik dan tidak berpartisipasi dalam diskusi atau kegiatan kelompok. Hal ini membuat proses pembelajaran menjadi monoton dan kurang interaktif. Saya merasa frustasi karena upaya saya untuk menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan partisipatif tidak membuahkan hasil. Selain itu, pengalaman belajar yang tidak berguna adalah ketika siswa tidak mampu menghubungkan materi yang diajarkan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Meskipun saya telah menjelaskan konsep dan memberikan contoh yang relevan, beberapa siswa masih kesulitan untuk memahami hubungan antara materi yang diajarkan dengan kehidupan nyata. Mereka tampak tidak tertarik dan tidak melihat relevansi dari apa yang mereka pelajari. Hal ini membuat saya merasa bahwa upaya saya untuk membuat pembelajaran bermakna dan relevan tidak berhasil. Selain itu, pengalaman belajar yang tidak menarik dan tidak berguna adalah ketika siswa hanya fokus pada nilai dan bukan pada proses pembelajaran itu sendiri. Beberapa siswa terlalu terobsesi dengan nilai dan hanya berusaha untuk mendapatkan nilai yang tinggi tanpa benar-benar memahami materi yang diajarkan. Mereka hanya menghafal dan mengulang-ulang informasi tanpa memahami konsep yang mendasarinya. Hal ini membuat proses pembelajaran menjadi dangkal dan tidak bermakna. Dalam menghadapi pengalaman belajar yang tidak menarik dan tidak berguna ini, saya belajar untuk tetap sabar dan terus mencari cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Saya menyadari bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda, dan sebagai seorang asisten mengajar, saya perlu menyesuaikan pendekatan pembelajaran saya agar sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa. Saya juga belajar untuk lebih mengaitkan materi yang diajarkan dengan kehidupan nyata dan memberikan contoh yang relevan agar siswa dapat melihat nilai dan relevansi dari apa yang mereka pelajari. Dalam kesimpulan, pengalaman belajar yang tidak menarik dan tidak berguna saat asistensi mengajar di kelas IPA adalah ketika siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran, tidak mampu menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari, dan hanya fokus pada nilai. Namun, melalui pengalaman ini, saya belajar untuk tetap sabar dan terus mencari cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.