Perpindahan Pesawat Terbang dalam Trayek yang Ditentukan

Pesawat terbang dalam trayek yang ditentukan bergerak ke arah Utara sejauh 13 km, kemudian berbelok ke arah Timur sejauh 24 km, dan terakhir berbelok lagi ke arah Selatan sejauh 3 km. Dalam artikel ini, kita akan menentukan perpindahan yang dialami oleh pesawat terbang tersebut. Untuk menentukan perpindahan pesawat terbang, kita dapat menggunakan metode vektor. Vektor adalah besaran yang memiliki arah dan magnitudo. Dalam kasus ini, kita akan menggunakan vektor sebagai representasi perpindahan pesawat terbang dalam trayek yang ditentukan. Pertama, mari kita tentukan arah dan magnitudo perpindahan pesawat terbang saat bergerak ke arah Utara sejauh 13 km. Karena pesawat bergerak ke arah Utara, arah perpindahannya adalah Utara dan magnitudo perpindahannya adalah 13 km. Selanjutnya, saat pesawat berbelok ke arah Timur sejauh 24 km, arah perpindahannya menjadi Timur dan magnitudo perpindahannya adalah 24 km. Terakhir, saat pesawat berbelok lagi ke arah Selatan sejauh 3 km, arah perpindahannya menjadi Selatan dan magnitudo perpindahannya adalah 3 km. Untuk menentukan perpindahan total pesawat terbang, kita dapat menjumlahkan vektor perpindahan dalam setiap langkah. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan metode geometri untuk menjumlahkan vektor. Dalam kasus ini, perpindahan pesawat terbang dapat dihitung sebagai berikut: Perpindahan Utara = 13 km Perpindahan Timur = 24 km Perpindahan Selatan = 3 km Perpindahan total = Perpindahan Utara + Perpindahan Timur + Perpindahan Selatan Perpindahan total = 13 km + 24 km + 3 km Perpindahan total = 40 km Jadi, perpindahan total yang dialami oleh pesawat terbang dalam trayek yang ditentukan adalah 40 km. Dalam artikel ini, kita telah menentukan perpindahan pesawat terbang dalam trayek yang ditentukan. Dengan menggunakan metode vektor dan geometri, kita dapat menghitung perpindahan total pesawat terbang dengan akurat.