Struktur dan Fungsi Tembang Pangkur dalam Sastra Jawa

Tembang pangkur merupakan salah satu jenis tembang dalam sastra Jawa yang memiliki struktur dan fungsi yang unik. Tembang pangkur dikenal dengan karakteristiknya yang lugas dan penuh makna, sering digunakan untuk menyampaikan pesan moral, nasihat, dan cerita yang mendalam. Artikel ini akan membahas secara detail tentang struktur dan fungsi tembang pangkur dalam sastra Jawa.

Struktur Tembang Pangkur

Tembang pangkur memiliki struktur yang khas, terdiri dari tujuh baris dengan pola rima yang teratur. Setiap baris dalam tembang pangkur memiliki jumlah suku kata yang berbeda, yaitu:

* Baris pertama: 8 suku kata

* Baris kedua: 8 suku kata

* Baris ketiga: 8 suku kata

* Baris keempat: 8 suku kata

* Baris kelima: 12 suku kata

* Baris keenam: 8 suku kata

* Baris ketujuh: 8 suku kata

Pola rima dalam tembang pangkur adalah A-A-A-A-B-A-A. Artinya, baris pertama, kedua, ketiga, keempat, keenam, dan ketujuh memiliki rima yang sama, sedangkan baris kelima memiliki rima yang berbeda.

Fungsi Tembang Pangkur

Tembang pangkur memiliki fungsi yang beragam dalam sastra Jawa. Fungsi utama tembang pangkur adalah untuk menyampaikan pesan moral, nasihat, dan cerita yang mendalam. Tembang pangkur sering digunakan untuk menggambarkan suasana hati yang sedih, rindu, atau penuh harap.

Penggunaan Tembang Pangkur dalam Sastra Jawa

Tembang pangkur banyak digunakan dalam berbagai karya sastra Jawa, seperti:

* Serat Centhini: Serat Centhini merupakan karya sastra Jawa yang terkenal, berisi cerita tentang cinta, kehidupan, dan spiritualitas. Tembang pangkur banyak digunakan dalam Serat Centhini untuk menyampaikan pesan moral dan nasihat.

* Tembang Macapat: Tembang macapat merupakan kumpulan tembang Jawa yang terdiri dari berbagai jenis, termasuk tembang pangkur. Tembang pangkur dalam tembang macapat sering digunakan untuk menceritakan kisah-kisah rakyat, legenda, dan sejarah.

* Kidung: Kidung merupakan jenis sastra Jawa yang berbentuk puisi, sering digunakan untuk menceritakan kisah-kisah keagamaan dan sejarah. Tembang pangkur juga banyak digunakan dalam kidung untuk menyampaikan pesan moral dan nasihat.

Kesimpulan

Tembang pangkur merupakan salah satu jenis tembang dalam sastra Jawa yang memiliki struktur dan fungsi yang unik. Struktur tembang pangkur terdiri dari tujuh baris dengan pola rima yang teratur, sedangkan fungsinya adalah untuk menyampaikan pesan moral, nasihat, dan cerita yang mendalam. Tembang pangkur banyak digunakan dalam berbagai karya sastra Jawa, seperti Serat Centhini, Tembang Macapat, dan Kidung.