Peran Deklarasi Bangkok dalam Pembentukan Dasar Negara Pancasil

Deklarasi Bangkok merupakan sebuah peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yang menandai langkah awal menuju pembentukan dasar negara Pancasila. Para tokoh yang menandatangani Deklarasi Bangkok adalah para pemimpin dari berbagai negara Asia dan Afrika yang sedang berjuang untuk kemerdekaan dan persatuan bangsa-bangsa di wilayah tersebut. Empat nilai juang para tokoh dalam proses perumusan dasar negara Pancasila adalah gotong royong, keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan. Nilai-nilai ini menjadi landasan utama dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Sila pada Pancasila yang menurut Piagam Jakarta adalah sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini menggarisbawahi pentingnya keberagaman agama dan keyakinan dalam membangun negara yang adil dan makmur. Lembaga Negara yang termasuk lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif adalah DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), Presiden, dan Mahkamah Agung. Ketiga lembaga ini memiliki peran masing-masing dalam menjalankan fungsi negara secara seimbang dan berdasarkan prinsip check and balances. Tujuan negara Indonesia dalam pembukaan UUD 1945, pada paragraf 4, adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Tujuan ini menjadi panduan utama dalam menjalankan negara Indonesia sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.