Analisis Terbitnya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 dan Pengaruhnya terhadap Ketetapan MPR** **

** Di awal reformasi, terbitnya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 merupakan langkah penting dalam merestrukturisasi sistem peraturan perundang-undangan di Indonesia. Salah satu dampak signifikan dari undang ini adalah pengeluaran Ketetapan MPR (TAP MPR) dari hierarki peraturan perundang-undangan. Hal ini terjadi sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat supremasi konstitusi dan memastikan bahwa semua peraturan yang ada sesuai dengan kerangka hukum yang lebih tinggi. Pengeluaran TAP MPR dari hierarki ini juga mencerminkan keinginan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses legislasi. Dengan menempatkan TAP MPR di bawah undang-undang, pemerintah berusaha memastikan bahwa ketetapan tersebut didasarkan pada landasan hukum yang kuat dan melalui proses demokratis yang terbuka. Ini juga bertujuan untuk menghindari penyalahgunaan kekuasaan dan memastikan bahwa keputusan-keputusan penting dibuat dengan pertimbangan yang matang. Selain itu, perubahan ini sejalan dengan semangat reformasi yang ingin menciptakan sistem hukum yang lebih adil dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, pengeluaran TAP MPR dari hierarki peraturan perundang-undangan merupakan langkah strategis yang diambil untuk memperkuat sistem hukum dan mendukung terciptanya tata kelola yang lebih baik di Indonesia.