Proses Runtuhnya Vietnam Selatan: Perjuangan antara Blok Komunis dan Blok Liberal

Pada abad ke-19, Vietnam dikuasai oleh negara Perancis. Namun, setelah Perancis melepaskan Vietnam, Jepang mengambil alih kendali negara tersebut selama Perang Dunia II. Setelah Jepang berhasil dikalahkan, Vietnam kembali jatuh ke tangan Perancis. Namun, situasi politik dunia saat itu telah berubah. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, dunia terbagi menjadi dua blok ideologi yang saling bertentangan, yaitu blok liberal dan blok komunis. Vietnam pun terbagi menjadi dua bagian, dengan Vietnam Utara yang dipimpin oleh Ho Chỉ Minh yang berhaluan komunis, dan Vietnam Selatan yang dipimpin oleh Ngo Dinh Diem dan didukung oleh Amerika yang berhaluan liberal. Pada tahun 1967, Amerika menghadapi tantangan besar di Vietnam Selatan. Vietnam Utara berhasil memaksa Amerika mundur melalui perang gerilya yang mereka jalankan. Perjuangan antara blok komunis dan blok liberal semakin memanas di Vietnam Selatan, dan akhirnya, Vietnam Selatan runtuh. Proses runtuhnya Vietnam Selatan adalah hasil dari perjuangan politik dan ideologi antara blok komunis dan blok liberal. Perang gerilya yang dilakukan oleh Vietnam Utara berhasil mengusir Amerika dari Vietnam Selatan, dan akhirnya mengakhiri pemerintahan Ngo Dinh Diem. Ini adalah momen penting dalam sejarah Vietnam, yang menandai kemenangan blok komunis dan kekalahan blok liberal. Namun, peristiwa ini juga menunjukkan kompleksitas politik dan perjuangan kekuasaan di Vietnam. Runtuhnya Vietnam Selatan tidak hanya dipengaruhi oleh perang gerilya, tetapi juga oleh faktor-faktor politik dan ekonomi yang lebih luas. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya memahami konteks sejarah dan politik dalam memahami proses runtuhnya Vietnam Selatan. Dalam kesimpulan, proses runtuhnya Vietnam Selatan adalah hasil dari perjuangan politik dan ideologi antara blok komunis dan blok liberal. Perang gerilya yang dilakukan oleh Vietnam Utara berhasil mengusir Amerika dari Vietnam Selatan, dan akhirnya mengakhiri pemerintahan Ngo Dinh Diem. Namun, peristiwa ini juga menunjukkan kompleksitas politik dan perjuangan kekuasaan di Vietnam.