Penentuan Harga dan Jumlah Barang pada Pasar Oligopoli dengan Model Kurva Permintaan Patah

Pasar oligopoli adalah pasar di mana hanya ada beberapa perusahaan yang mendominasi penawaran barang atau jasa. Dalam pasar ini, penentuan harga dan jumlah barang yang diminta memiliki peran yang sangat penting. Salah satu model yang digunakan untuk menjelaskan penentuan harga dan jumlah barang pada pasar oligopoli adalah model kurva permintaan patah atau kinked demand curve yang dikemukakan oleh Paul Sweezy. Model kurva permintaan patah ini mengasumsikan bahwa perusahaan dalam pasar oligopoli menghadapi dua jenis reaksi dari pesaingnya terhadap perubahan harga. Pertama, jika salah satu perusahaan menaikkan harga, pesaingnya akan tetap mempertahankan harga mereka agar tetap kompetitif. Hal ini mengakibatkan elastisitas permintaan terhadap perubahan harga menjadi sangat tinggi. Kedua, jika salah satu perusahaan menurunkan harga, pesaingnya akan mengikuti dan menurunkan harga mereka juga. Hal ini mengakibatkan elastisitas permintaan terhadap perubahan harga menjadi sangat rendah. Dalam model ini, kurva permintaan memiliki sudut tajam atau "patah" pada titik harga yang ditentukan oleh pesaing. Jika perusahaan menaikkan harga di atas titik ini, permintaan akan menjadi sangat elastis dan penjualan akan menurun secara signifikan. Namun, jika perusahaan menurunkan harga di bawah titik ini, permintaan akan menjadi sangat tidak elastis dan penjualan tidak akan meningkat secara signifikan. Dalam hal penentuan harga, perusahaan dalam pasar oligopoli cenderung mempertahankan harga yang ada dan menghindari perubahan harga yang signifikan. Hal ini karena perubahan harga dapat memicu reaksi pesaing dan mengakibatkan perubahan yang tidak menguntungkan bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan cenderung mengalami kestabilan harga dalam jangka panjang. Selain itu, dalam penentuan jumlah barang yang diminta, perusahaan dalam pasar oligopoli juga mempertimbangkan reaksi pesaing terhadap perubahan jumlah produksi. Jika perusahaan meningkatkan jumlah produksi, pesaingnya mungkin akan mengikuti dan meningkatkan jumlah produksi mereka juga. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan harga dan mengurangi keuntungan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan cenderung mempertahankan jumlah produksi yang stabil dalam jangka panjang. Dalam kesimpulannya, penentuan harga dan jumlah barang pada pasar oligopoli dengan model kurva permintaan patah sangat dipengaruhi oleh reaksi pesaing terhadap perubahan harga dan jumlah produksi. Perusahaan cenderung mempertahankan harga dan jumlah produksi yang stabil untuk menghindari reaksi pesaing yang tidak menguntungkan. Model ini memberikan gambaran tentang dinamika pasar oligopoli dan pentingnya strategi yang tepat dalam penentuan harga dan jumlah barang.