Perbedaan antara Developmental Learning Disability dan Academic Developmental Learning Disability

Developmental Learning Disability (DLD) dan Academic Developmental Learning Disability (ADLD) adalah dua kondisi yang sering kali disalahartikan dan disamakan. Namun, sebenarnya ada perbedaan penting antara keduanya. DLD merujuk pada kesulitan belajar yang berkaitan dengan perkembangan umum anak. Ini mencakup masalah dalam berbagai area seperti bahasa, motorik, dan keterampilan sosial. Anak dengan DLD mungkin mengalami kesulitan dalam berbicara, memahami instruksi, atau berinteraksi dengan teman sebaya. Mereka mungkin juga memiliki masalah dalam mengendalikan gerakan tubuh atau mengkoordinasikan tangan dan mata. Di sisi lain, ADLD adalah kondisi yang terkait dengan kesulitan belajar yang spesifik dalam bidang akademik. Ini mencakup masalah dalam membaca, menulis, atau berhitung. Anak dengan ADLD mungkin mengalami kesulitan dalam memahami teks, mengeja kata-kata, atau memecahkan masalah matematika. Mereka mungkin juga memiliki masalah dalam mengorganisir informasi atau mengingat instruksi. Perbedaan utama antara DLD dan ADLD terletak pada area kesulitan belajar yang terkena dampak. DLD lebih berkaitan dengan perkembangan umum anak, sementara ADLD lebih berkaitan dengan kesulitan belajar dalam bidang akademik. Meskipun ada beberapa overlap antara keduanya, penting untuk memahami perbedaan ini agar dapat memberikan intervensi yang tepat kepada anak yang mengalami kesulitan belajar. Masalah dalam menulis tangan adalah salah satu masalah yang sering dihadapi oleh anak-anak dengan kesulitan belajar. Anak-anak ini mungkin mengalami kesulitan dalam mengontrol gerakan tangan mereka, mengatur tulisan mereka, atau menghasilkan tulisan yang terbaca. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk menulis dengan cepat dan efisien, serta mempengaruhi kualitas tulisan mereka. Dalam asesmen kemampuan membaca, terdapat dua bentuk asesmen yang umum digunakan, yaitu asesmen formal dan informal. Asesmen formal melibatkan penggunaan instrumen standar yang telah diuji kehandalannya dan validitasnya. Contohnya adalah tes membaca standar yang mengukur kemampuan membaca anak berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Asesmen formal ini biasanya dilakukan oleh ahli pendidikan atau psikolog. Di sisi lain, asesmen informal melibatkan pengamatan dan penilaian yang lebih tidak terstruktur. Ini dapat melibatkan pengamatan langsung terhadap kemampuan membaca anak, seperti membaca teks atau mengerjakan latihan membaca. Asesmen informal ini biasanya dilakukan oleh guru atau orang tua yang bekerja dengan anak secara langsung. Perbedaan utama antara asesmen formal dan informal adalah tingkat standarisasi dan objektivitas. Asesmen formal memiliki instrumen yang telah diuji dan diukur secara konsisten, sehingga memberikan hasil yang lebih objektif. Di sisi lain, asesmen informal lebih subjektif karena bergantung pada pengamatan individu dan penilaian mereka. Dalam kesimpulan, perbedaan antara Developmental Learning Disability (DLD) dan Academic Developmental Learning Disability (ADLD) terletak pada area kesulitan belajar yang terkena dampak. DLD berkaitan dengan perkembangan umum anak, sementara ADLD berkaitan dengan kesulitan belajar dalam bidang akademik. Masalah dalam menulis tangan adalah salah satu masalah yang sering dihadapi oleh anak-anak dengan kesulitan belajar. Dalam asesmen kemampuan membaca, terdapat perbedaan antara asesmen formal dan informal, terutama dalam hal standarisasi dan objektivitas.