Mengenal Teori Asosiasi Diferensial Sutherland: Memahami Proses Belajar Perilaku Menyimpang ##

Pendahuluan: Teori Asosiasi Diferensial Sutherland merupakan teori kunci dalam sosiologi perilaku menyimpang yang memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana individu belajar untuk terlibat dalam perilaku menyimpang. Teori ini menolak pandangan bahwa kejahatan adalah bawaan atau hasil dari faktor-faktor biologis atau psikologis. Sebaliknya, Sutherland berpendapat bahwa perilaku menyimpang dipelajari melalui interaksi sosial dengan orang lain. Dasar-dasar Teori Asosiasi Diferensial: 1. Kejahatan dan Perilaku Menyimpang Diperoleh: Sutherland menekankan bahwa kejahatan dan perilaku menyimpang bukanlah bawaan, melainkan dipelajari melalui interaksi sosial. 2. Proses Belajar: Individu belajar untuk terlibat dalam perilaku menyimpang melalui proses belajar yang sama dengan yang mereka gunakan untuk mempelajari perilaku konvensional. Proses ini melibatkan komunikasi, observasi, dan imitasi. 3. Asosiasi Diferensial: Teori ini menekankan pentingnya asosiasi diferensial, yaitu interaksi dengan orang-orang yang terlibat dalam perilaku menyimpang. Semakin banyak seseorang berinteraksi dengan orang-orang yang terlibat dalam perilaku menyimpang, semakin besar kemungkinan mereka akan terlibat dalam perilaku menyimpang. 4. Definisi Favorable dan Unfavorable: Asosiasi diferensial melibatkan proses belajar tentang definisi favorable dan unfavorable terhadap perilaku menyimpang. Definisi favorable mendukung perilaku menyimpang, sementara definisi unfavorable menentangnya. 5. Frekuensi, Durasi, Intensitas, dan Prioritas: Frekuensi, durasi, intensitas, dan prioritas interaksi dengan orang-orang yang terlibat dalam perilaku menyimpang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi terlibat dalam perilaku menyimpang. Semakin sering, lama, intens, dan prioritas interaksi dengan orang-orang yang terlibat dalam perilaku menyimpang, semakin besar kemungkinan seseorang akan terlibat dalam perilaku menyimpang. 6. Perilaku Sebagai Hasil dari Definisi Favorable: Seseorang menjadi terlibat dalam perilaku menyimpang ketika definisi favorable terhadap perilaku menyimpang lebih banyak daripada definisi unfavorable. Dengan kata lain, seseorang menjadi terlibat dalam perilaku menyimpang ketika mereka belajar bahwa perilaku menyimpang adalah hal yang dapat diterima dan bahkan diinginkan. Aplikasi dan Implikasi Sosial: Teori asosiasi diferensial dapat diterapkan pada berbagai bentuk perilaku menyimpang, termasuk kejahatan, penyalahgunaan narkoba, perilaku seksual menyimpang, dan perilaku antisosial lainnya. Teori ini memiliki implikasi sosial yang penting karena menunjukkan bahwa perilaku menyimpang bukanlah hasil dari faktor-faktor individual, tetapi hasil dari proses belajar dan interaksi sosial. Oleh karena itu, untuk mengurangi perilaku menyimpang, perlu dilakukan upaya untuk mengubah lingkungan sosial yang mendukung perilaku menyimpang. Kesimpulan: Teori asosiasi diferensial Sutherland merupakan teori yang penting dalam sosiologi perilaku menyimpang karena menekankan peran proses belajar dan interaksi sosial dalam pembentukan perilaku menyimpang. Teori ini memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang perilaku menyimpang dan membuka jalan untuk strategi pencegahan dan intervensi yang lebih efektif.