Menghitung Muatan Kapal dengan Kapasitas Bale dan DWT Tertentu

Ketika mengoperasikan kapal, penting untuk memahami berapa banyak muatan yang dapat dimuat untuk memastikan kapal tidak melebihi kapasitasnya. Dalam kasus ini, kita akan membahas bagaimana menghitung muatan kapal dengan kapasitas bale dan DWT tertentu. Dalam contoh ini, kapal memiliki kapasitas bale sebesar 2400 m3 dan DWT sebesar 1700 ton. Selain itu, di kapal juga sudah ada F0, FW, dan store sebesar 20 ton. Tujuan kita adalah untuk memuat kapal hingga penuh dan mengetahui berapa ton muatan yang dapat dimuat. Untuk menghitung muatan kapal, kita perlu memperhatikan faktor stuffing (SF) dari muatan yang akan dimuat. Dalam kasus ini, kita memiliki dua jenis muatan, yaitu peti dengan SF sebesar 3,05 m3/ton dan muatan lainnya dengan SF sebesar 0,850 m3/ton. Selain itu, kita juga perlu memperhatikan berapa persen ballast space (BS) yang akan digunakan. Dalam kasus ini, BS sebesar 5%. Dengan menggunakan informasi ini, kita dapat menghitung berapa ton muatan yang dapat dimuat. Pertama, kita perlu menghitung berapa ton muatan dari peti yang dapat dimuat. Kita dapat menggunakan rumus: Ton peti = (Kapasitas bale - F0 - FW - store) / SF peti Ton peti = (2400 m3 - 20 ton) / 3,05 m3/ton Ton peti = 780,33 ton Selanjutnya, kita perlu menghitung berapa ton muatan dari muatan lainnya yang dapat dimuat. Kita dapat menggunakan rumus yang sama: Ton muatan lainnya = (Kapasitas bale - F0 - FW - store - (Ton peti * SF peti)) / (1 + BS) Ton muatan lainnya = (2400 m3 - 20 ton - (780,33 ton * 3,05 m3/ton)) / (1 + 0,05) Ton muatan lainnya = 899,67 ton Dengan demikian, kapal dapat memuat sekitar 780,33 ton muatan dari peti dan 899,67 ton muatan lainnya. Total muatan yang dapat dimuat adalah sekitar 1680 ton. Dalam kasus ini, kita telah berhasil menghitung berapa ton muatan yang dapat dimuat dalam kapal dengan kapasitas bale dan DWT tertentu. Dengan pemahaman ini, kita dapat memastikan kapal tidak melebihi kapasitasnya dan menjaga keamanan dan keseimbangan kapal saat berlayar.