Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik pada Produksi dengan Kapasitas Normal

Dalam analisis ini, akan dibahas mengenai selisih biaya overhead pabrik pada produksi dengan kapasitas normal. Selisih biaya overhead pabrik merupakan perbedaan antara biaya overhead pabrik yang dianggarkan dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi.

Pada kasus ini, kapasitas normal produksi adalah 8.000 jam kerja langsung (JKL) dengan biaya overhead pabrik yang dianggarkan sebesar Rp.800.000,00. Biaya overhead pabrik terdiri dari BOP tepat sebesar Rp.320.000,00 dan BOP Vanaber sebesar Rp.480.000,00. Namun, jam kerja langsung sesungguhnya hanya mencapai 7.500 jam dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya sebesar Rp.750.000,00. Selain itu, produksi yang dihasilkan hanya mencapai 7.800 jam.

a. Analisa Selisih Biaya Overhead Pabrik

Dalam analisa selisih biaya overhead pabrik, perlu diperhatikan perbedaan antara biaya overhead pabrik yang dianggarkan dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi. Selisih biaya overhead pabrik dapat dihitung dengan mengurangi biaya overhead pabrik yang dianggarkan dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi. Dalam kasus ini, selisih biaya overhead pabrik dapat dihitung dengan rumus:

Selisih Biaya Overhead Pabrik = Biaya Overhead Pabrik yang Dianggarkan - Biaya Overhead Pabrik yang Sesungguhnya

Selisih Biaya Overhead Pabrik = Rp.800.000,00 - Rp.750.000,00

Selisih Biaya Overhead Pabrik = Rp.50.000,00

Dari perhitungan di atas, terdapat selisih biaya overhead pabrik sebesar Rp.50.000,00.

b. Jurnal yang Diperlukan dengan Menggunakan Rancangan Parsial

Dalam mencatat selisih biaya overhead pabrik dengan menggunakan rancangan parsial, perlu dibuat jurnal khusus yang mencatat perbedaan antara biaya overhead pabrik yang dianggarkan dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi. Jurnal ini akan mencatat selisih biaya overhead pabrik sebesar Rp.50.000,00.

c. Jurnal yang Diperlukan dengan Menggunakan Rancangan Tunggal

Dalam mencatat selisih biaya overhead pabrik dengan menggunakan rancangan tunggal, perlu dibuat jurnal umum yang mencatat seluruh perbedaan biaya overhead pabrik yang dianggarkan dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi. Jurnal ini akan mencatat selisih biaya overhead pabrik sebesar Rp.50.000,00.

Dalam analisis selisih biaya overhead pabrik pada produksi dengan kapasitas normal, perlu diperhatikan perbedaan antara biaya overhead pabrik yang dianggarkan dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi. Selisih biaya overhead pabrik dapat memberikan informasi yang berguna dalam mengelola biaya produksi dan meningkatkan efisiensi operasional.