Cahaya di Ufuk Timur **

** Matahari terbit di ufuk timur, memancarkan sinarnya yang hangat dan lembut. Cahaya keemasannya perlahan-lahan menerangi bumi, menyingkirkan kegelapan malam. Di atas bukit yang menjulang tinggi, berdiri sebuah salib yang berkilauan di bawah sinar mentari. Salib itu bagaikan mercusuar, menuntun jiwa-jiwa yang tersesat menuju jalan yang benar. Dari puncak bukit, cahaya salib memancar ke segala penjuru, menyinari seluruh umat manusia. Cahaya itu adalah simbol kasih sayang Tuhan yang tak terhingga, yang selalu siap menyapa dan menuntun kita. Seperti pelaut yang terombang-ambing di lautan luas, kita semua merindukan cahaya harapan yang menuntun kita menuju pelabuhan keselamatan. Cahaya salib itu adalah sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Ia mengingatkan kita akan janji Tuhan yang tak pernah lekang oleh waktu, janji untuk selalu menyertai dan melindungi kita. Di tengah badai kehidupan yang menerpa, cahaya salib itu menjadi oase yang menyegarkan jiwa dan menenangkan hati. Saat kita menengadah ke arah cahaya salib, kita merasakan kasih sayang Tuhan yang begitu besar. Ia mencintai kita tanpa syarat, tanpa memandang latar belakang, suku, ras, atau agama. Kasih sayang-Nya adalah sumber kekuatan yang tak ternilai, yang mampu mengalahkan segala rintangan dan kesulitan dalam hidup. Cahaya salib di ufuk timur adalah simbol harapan dan kebangkitan. Ia mengingatkan kita bahwa setelah kegelapan malam, pasti akan datang fajar yang cerah. Ia menuntun kita untuk selalu optimis dan percaya bahwa Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah kehidupan.