Perkalian Silang dalam Menentukan Gaya pada Bend

Dalam fisika, perkalian silang digunakan untuk menghitung gaya yang bekerja pada suatu benda. Dalam kasus ini, kita akan menggunakan contoh vektor gaya $F=(4,-3,s)$ N yang bekerja pada posisi $r=(2,-3,3)$ m. Perkalian silang vektor gaya $F$ dengan vektor posisi $r$ dapat memberikan kita informasi tentang gaya yang bekerja pada benda tersebut. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan rumus perkalian silang sebagai berikut: $F \times r = (4\hat{c} - 3\hat{j} + s\hat{C}) \times (2\hat{i} - 3\hat{j} + 3\hat{k})$ Dalam rumus ini, $\hat{i}$, $\hat{j}$, dan $\hat{k}$ adalah vektor unit dalam arah sumbu x, y, dan z. Dengan melakukan perkalian silang ini, kita dapat menghitung hasilnya dengan menggunakan aturan perkalian silang. Hasil perkalian silang ini akan memberikan kita vektor gaya yang bekerja pada benda tersebut. Penting untuk dicatat bahwa perkalian silang ini hanya berlaku untuk vektor dalam tiga dimensi. Jika kita memiliki vektor dalam dua dimensi, kita harus menggunakan rumus yang berbeda. Dalam kasus ini, kita memiliki vektor gaya $F=(4,-3,s)$ N dan vektor posisi $r=(2,-3,3)$ m. Dengan menggunakan rumus perkalian silang, kita dapat menghitung gaya yang bekerja pada benda tersebut. Namun, perlu diingat bahwa hasil perkalian silang ini hanya memberikan kita vektor gaya. Untuk mendapatkan nilai gaya yang sebenarnya, kita perlu menghitung magnitudo vektor gaya tersebut. Dalam kesimpulan, perkalian silang digunakan dalam fisika untuk menghitung gaya yang bekerja pada suatu benda. Dalam kasus ini, kita menggunakan contoh vektor gaya $F=(4,-3,s)$ N yang bekerja pada posisi $r=(2,-3,3)$ m. Dengan menggunakan rumus perkalian silang, kita dapat menghitung gaya yang bekerja pada benda tersebut. Namun, perlu diingat bahwa hasil perkalian silang ini hanya memberikan kita vektor gaya, dan kita perlu menghitung magnitudo vektor gaya untuk mendapatkan nilai gaya yang sebenarnya.