Metode Pengembangan Sistem Terstruktur: Cara Top-Down dan Bottom-Up

Pengembangan sistem terstruktur adalah pendekatan sistematis dalam merancang yaitu top-down dan bottom-up. Kedua metode ini memiliki karakteristik dan kelebihan yang berbeda. Cara Top-Down: Cara top-down dalam pengembangan sistem terstruktur dimulai dari tingkat tertinggi sistem, yaitu tingkat sistem tingkat tinggi. Dalam tahap ini, fokus utama adalah pada desain sistem secara keseluruhan dan bagaimana sistem tersebut akan berfungsi. Setelah itu, sistem dibagi menjadi sub-sistem atau modul yang lebih kecil. Setiap modul kemudian diperincil dan dirancang lebih detail. Cara top-down ini memungkinkan pengembang untuk melihat gambaran besar sistem dan kemudian memecah metode ini adalah memungkinkan pengembang untuk memahami struktur sistem secara keseluruhan sebelum memulai pengembangan. Cara Bottom-Up: Cara bottom-up dalam pengembangan sistem terstruktur dimulai dari tingkat terendah sistem, yaitu tingkat perangkat keras atau komponen-komponen dasar sistem. Dalam tahap ini, fokus utama adalah pada desain dan pengembangan komponen-komponen dasar sistem. Setelah itu, komponen-komponen tersebut disusun dan diintegrasikan menjadi sistem yang lebih kompleks. Cara bottom-up ini memungkinkan pengembang untuk memulai pengembangan dengan. Kelebihan dari metode ini adalah memungkinkan pengembang untuk mengembangkan sistem secara bertahap dan memperbaiki kesalahan pada tahap awal pengembangan. Kesimpulan: Dalam pengembangan sistem terstruktur, ada dua cara utama yang digunakan, yaitu top-down dan bottom-up. Cara top-down dimulai dari tingkat sistem tingkat tinggi dan memecah sistem menjadi sub-sistem yang lebih kecil. Sementara itu, cara bottom-up dimulai dari tingkat perangkat keras dan membangun sistem secara bertahap dari komponen-komponen dasar. Kedua metode ini kebutuhan dan konteks pengembangan sistem.