1. Rani adalah seorang manajer senior di sebuah KAP kecil. KAP mereki sedang bersaing untuk mendapatkan klien baru, sebuah perusahaan manufaktur yang cukup besar.Perusahaan manufaktur ini sedang mengalami kesulitan keuangan dan membutuhkan opini audit yang positif untuk menarik investor Manajemen perusahaan manufaktur telah menghubungi beberapa KAP dan meminta penawaran harga untuk jasa audit. Mereka kemudian membandingkan penawaran dari berbagai KAP dan memilih KAP yang menawarkan harga paling rendah dan memberikan jaminan opini audit yang positif. Rani merasa dilema dengan situasi ini. Di satu sisi, ia sangat ingin memenangkan tender ini karena akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan KAP Di sisi lain, ia khawatir bahwa praktik opinion shopping yang dilakukan oleh klien dapat mengarah pada penurunan kualitas audit dan memicu konflik kepentingan. Apa yang harus dilakukan Rani dalam situasi tersebut? Apa saja langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh KAP untuk mencegah terjadinya praktik yang tidak etis dalam sudit?

Situasi yang dihadapi Rani merupakan dilema etika yang serius dalam profesi audit. Tekanan untuk memenangkan tender dan meningkatkan pendapatan KAP berbenturan dengan kewajiban profesional untuk menjaga integritas dan kualitas audit. Praktik *opinion shopping*, di mana klien mencari KAP yang memberikan opini audit yang diinginkan, bukan KAP yang paling kompeten dan independen, sangat tidak etis dan berisiko tinggi.

Berikut langkah-langkah yang harus Rani pertimbangkan:

1. Menilai Risiko: Rani harus secara teliti menilai risiko yang terkait dengan menerima klien ini. Perusahaan manufaktur yang mengalami kesulitan keuangan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk melakukan manipulasi laporan keuangan. Klien yang melakukan *opinion shopping* menunjukkan kurangnya komitmen terhadap prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan transparansi.

2. Menganalisis Penawaran: Rani perlu menganalisis secara detail penawaran harga yang diajukan. Harga yang sangat rendah mungkin mengindikasikan pengurangan kualitas audit atau pengabaian prosedur audit yang penting. Ia harus memastikan bahwa penawaran tersebut memungkinkan KAP untuk melakukan audit yang menyeluruh dan independen.

3. Membahas dengan Tim: Rani harus mendiskusikan dilema ini dengan tim audit dan manajemen KAP. Mendapatkan masukan dari rekan-rekan akan membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih objektif dan terinformasi.

4. Menolak Tender (jika perlu): Jika setelah melakukan analisis risiko dan diskusi internal, Rani dan timnya menyimpulkan bahwa risiko terlalu tinggi atau bahwa mereka tidak dapat melakukan audit yang independen dan berkualitas tinggi dengan harga yang ditawarkan, maka mereka harus menolak tender tersebut. Kehilangan klien ini lebih baik daripada mengorbankan reputasi dan integritas KAP.

5. Menegaskan Independensi: Jika Rani memutuskan untuk tetap mengajukan penawaran, ia harus secara tegas menekankan independensi KAP dan komitmen terhadap standar audit yang tinggi dalam proposalnya. Ia harus menjelaskan bahwa opini audit akan didasarkan pada temuan audit yang objektif, bukan pada keinginan klien.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan KAP untuk mencegah praktik opinion shopping:

* Menentukan Kebijakan yang Jelas: KAP perlu memiliki kebijakan tertulis yang melarang *opinion shopping* dan menjelaskan konsekuensi bagi klien yang terlibat dalam praktik tersebut.
* Proses Seleksi Klien yang Tegas: KAP harus memiliki proses seleksi klien yang ketat, termasuk penilaian risiko dan evaluasi independensi.
* Komunikasi yang Transparan: KAP harus berkomunikasi secara transparan dengan klien potensial tentang standar audit, prosedur, dan biaya. Mereka harus menjelaskan bahwa opini audit akan didasarkan pada temuan audit yang objektif.
* Pelatihan Etika: Semua anggota tim audit harus menerima pelatihan etika secara berkala untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu etika dalam audit dan untuk memperkuat komitmen terhadap integritas profesional.
* Mekanisme Pelaporan: KAP harus memiliki mekanisme pelaporan yang memungkinkan staf untuk melaporkan praktik yang tidak etis tanpa takut akan pembalasan.
* Pemantauan dan Evaluasi: KAP perlu secara berkala memantau dan mengevaluasi efektivitas kebijakan dan prosedur yang ada untuk mencegah *opinion shopping* dan praktik tidak etis lainnya.


Dengan mengambil langkah-langkah ini, Rani dan KAP dapat melindungi integritas profesi audit dan menghindari konsekuensi negatif dari terlibat dalam praktik *opinion shopping*. Prioritas utama harus selalu menjaga kualitas audit dan independensi, meskipun hal itu berarti kehilangan beberapa klien potensial.