1. Tuliskan ayat dan tafsir yang menjelaskan tentang proses penciptaan manusia serta jelaskan tahapan penciptaan manusia menurut Al-Qur'an! 2. Menurut Anda, mana yang lebih dominan dalam membentuk kepribadian seseorang aspek fisik atau non fisik? Jelaskan alasan Anda dengan mendukung argumer berdasarkan teori atau pandangan tertentu. 3. Manusia juga disebut sebagai khalifah Jelaskan langkah -langkah yang dilakukan manusia untuk merealisasikan peran sebagai khalifah! 4. Islam berjuang untuk tegaknya masyarakat yang beradab dan sejahtera. Jelaskan prinsip-prinsip untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera! 5. Jelaskan bagaimana konsep Hak Asasi Manusia (HAM)dipandang dalam Islam Apakah ada perbedaan mendasar antara pandangan HAM dalam Islam dengan pandangan HAM yang berkembang secara universal?

Jawaban:

1. Proses Penciptaan Manusia dalam Al-Qur'an

Ayat yang menjelaskan proses penciptaan manusia terdapat dalam QS. Al-Muminun (23): 12-14:

> "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati tanah liat. Kemudian Kami jadikan dia setetes air mani dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian Kami jadikan air mani itu segumpal darah, lalu Kami jadikan segumpal darah itu segumpal daging, lalu Kami jadikan segumpal daging itu tulang belulang, lalu Kami bungkus tulang belulang itu dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik."

Tafsir:

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari tanah liat, kemudian melalui proses yang bertahap, yaitu dari air mani, segumpal darah, segumpal daging, tulang belulang, hingga akhirnya menjadi manusia yang sempurna.

Tahapan Penciptaan Manusia:

1. Penciptaan dari tanah liat: Allah menciptakan manusia dari saripati tanah liat, yang menunjukkan bahwa manusia berasal dari bumi.
2. Penciptaan dari air mani: Air mani merupakan bahan dasar yang mengandung informasi genetik dari kedua orang tua.
3. Penciptaan dari segumpal darah: Air mani berkembang menjadi segumpal darah di dalam rahim.
4. Penciptaan dari segumpal daging: Segumpal darah kemudian berkembang menjadi segumpal daging yang membentuk organ-organ tubuh.
5. Penciptaan dari tulang belulang: Tulang belulang terbentuk dari segumpal daging dan menjadi kerangka tubuh.
6. Penciptaan dari daging: Tulang belulang dibungkus dengan daging, membentuk tubuh manusia yang sempurna.
7. Penciptaan makhluk yang lain: Setelah proses pembentukan fisik selesai, Allah meniupkan ruh ke dalam tubuh manusia, sehingga manusia menjadi makhluk hidup yang memiliki jiwa dan akal.

2. Aspek Fisik vs Non-Fisik dalam Membentuk Kepribadian

Aspek non-fisik, seperti pengalaman, pendidikan, lingkungan sosial, dan nilai-nilai moral, memiliki peran yang lebih dominan dalam membentuk kepribadian seseorang.

Alasan:

* Teori Pembelajaran Sosial: Teori ini menyatakan bahwa kepribadian dibentuk melalui proses belajar dari lingkungan sekitar, seperti keluarga, teman, dan masyarakat.
* Teori Kognitif: Teori ini menekankan peran pikiran dan kognisi dalam membentuk kepribadian. Cara seseorang berpikir, menafsirkan, dan memproses informasi akan memengaruhi perilaku dan kepribadiannya.
* Teori Psikoanalitik: Teori ini menekankan peran pengalaman masa kanak-kanak dan konflik batin dalam membentuk kepribadian.

Meskipun aspek fisik seperti genetika dan temperamen memiliki pengaruh, pengaruh tersebut tidaklah sekuat pengaruh aspek non-fisik.

3. Manusia sebagai Khalifah

Manusia disebut sebagai khalifah di bumi, yang berarti wakil Allah dalam mengelola dan menjaga alam semesta. Untuk merealisasikan peran ini, manusia perlu melakukan langkah-langkah berikut:

1. Mengenal dan memahami tugas dan tanggung jawab sebagai khalifah.
2. Menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan amanah.
3. Menjaga keseimbangan alam dan memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak.
4. Membangun peradaban yang adil, damai, dan sejahtera.
5. Menebarkan kebaikan dan mencegah kemungkaran.
6. Bersikap adil dan bijaksana dalam memimpin dan mengelola.
7. Menjalin hubungan harmonis dengan sesama manusia dan makhluk hidup lainnya.

4. Prinsip-Prinsip Masyarakat Beradab dan Sejahtera

Islam mengajarkan prinsip-prinsip untuk membangun masyarakat yang beradab dan sejahtera, antara lain:

1. Tauhid: Kepercayaan kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan, yang menjadi dasar moral dan etika dalam kehidupan.
2. Keadilan: Menjalankan keadilan dalam segala aspek kehidupan, baik dalam hubungan antar manusia maupun dalam hubungan manusia dengan alam.
3. Kemanusiaan: Menghargai dan menghormati hak asasi manusia, serta menjaga persatuan dan kesatuan.
4. Kesejahteraan: Menciptakan kondisi hidup yang layak dan sejahtera bagi seluruh anggota masyarakat.
5. Ilmu Pengetahuan: Menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
6. Kerjasama: Menjalin kerjasama dan saling membantu dalam membangun masyarakat yang harmonis.
7. Toleransi: Menghargai perbedaan dan hidup berdampingan secara damai dengan pemeluk agama lain.

5. Hak Asasi Manusia dalam Islam

Islam sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM). Konsep HAM dalam Islam bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits, yang menekankan pentingnya keadilan, persamaan, dan kebebasan.

Perbedaan Pandangan HAM:

* Sumber: Pandangan HAM dalam Islam bersumber dari wahyu ilahi, sedangkan pandangan HAM universal bersumber dari pemikiran manusia.
* Fokus: Pandangan HAM dalam Islam menekankan pada hak dan kewajiban, sedangkan pandangan HAM universal lebih fokus pada hak.
* Universalitas: Pandangan HAM dalam Islam bersifat universal, namun dengan penyesuaian terhadap nilai-nilai Islam.

Kesimpulan:

Meskipun terdapat perbedaan, Islam dan HAM universal memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan masyarakat yang adil, damai, dan sejahtera.