Soal Kehilangan bahan organik tanah berkaitan dengan penurunan kualitas fisik tanah a Jelaskan hubungan kehilangan bahan organik tanah dan penurunan kualitas fisik tanah dengan kondisi iklim Indonesia b Jelaskan dan hubungkan penurunan kualitas fisik tanah dengan produktivitas tanah (lengkapi dengan contoh) Pelajan BMP Konservasi Sumber Daya Pertanian Edisit Modul 3 KB 2 tentang Sumber Daya Tanah Sebagai Ekosistem (hal 314-317

Hubungan Kehilangan Bahan Organik Tanah dan Penurunan Kualitas Fisik Tanah di Indonesia

a. Hubungan Kehilangan Bahan Organik Tanah dan Penurunan Kualitas Fisik Tanah dengan Kondisi Iklim Indonesia

Indonesia memiliki iklim tropis dengan curah hujan tinggi dan suhu udara yang relatif panas. Kondisi ini berdampak pada:

* Degradasi Bahan Organik Tanah: Curah hujan tinggi menyebabkan pencucian bahan organik tanah, terutama humus yang mudah larut. Suhu panas mempercepat dekomposisi bahan organik, sehingga laju kehilangan bahan organik lebih cepat.
* Penurunan Kualitas Fisik Tanah:
* Struktur Tanah: Kehilangan bahan organik menyebabkan agregasi tanah menjadi lemah, sehingga struktur tanah menjadi kurang stabil dan mudah tererosi.
* Porositas Tanah: Penurunan bahan organik mengurangi ruang pori tanah, sehingga kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air berkurang.
* Permeabilitas Tanah: Penurunan bahan organik menyebabkan permeabilitas tanah menurun, sehingga aliran air menjadi terhambat dan drainase menjadi buruk.
* Kerapatan Tanah: Kehilangan bahan organik meningkatkan kerapatan tanah, sehingga kemampuan tanah untuk menahan air dan udara berkurang.

b. Hubungan Penurunan Kualitas Fisik Tanah dengan Produktivitas Tanah

Penurunan kualitas fisik tanah akibat kehilangan bahan organik berdampak negatif pada produktivitas tanah, antara lain:

* Penurunan Serapan Nutrisi: Struktur tanah yang buruk dan porositas yang rendah menghambat pergerakan air dan nutrisi ke akar tanaman.
* Penurunan Ketersediaan Air: Kemampuan tanah untuk menahan air berkurang, sehingga tanaman rentan terhadap kekeringan.
* Peningkatan Erosi: Struktur tanah yang lemah dan permeabilitas yang rendah meningkatkan risiko erosi tanah, sehingga kehilangan lapisan tanah yang subur.
* Penurunan Pertumbuhan Tanaman: Kondisi tanah yang tidak ideal menghambat pertumbuhan tanaman, sehingga hasil panen menjadi rendah.

Contoh:

* Tanaman Padi: Di lahan sawah dengan kandungan bahan organik rendah, tanaman padi akan mengalami kesulitan dalam menyerap air dan nutrisi, sehingga pertumbuhannya terhambat dan hasil panen berkurang.
* Tanaman Kopi: Di lahan perkebunan kopi dengan struktur tanah yang buruk, tanaman kopi rentan terhadap kekeringan dan erosi, sehingga produktivitasnya menurun.

Kesimpulan:

Kehilangan bahan organik tanah merupakan masalah serius yang berdampak pada penurunan kualitas fisik tanah dan produktivitas tanah di Indonesia. Kondisi iklim tropis dengan curah hujan tinggi dan suhu panas mempercepat proses degradasi bahan organik, sehingga perlu dilakukan upaya konservasi tanah untuk menjaga kualitas tanah dan meningkatkan produktivitas pertanian.